Selasa, 11 Juni 2013

Ridwan Saidi Dukung PRJ Pindah ke Monas


Rencana Pemprov DKI Jakarta memindahkan pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) dari Kemayoran ke Monas merupakan langkah yang tepat. Diharapkan dengan kembalinya pesta rakyat Jakarta itu ke Monas, konsep kerakyatan yang telah hilang akan kembali.

Hal itu diungkapkan tokoh Betawi yang juga budayawan, Ridwan Saidi. "Sejak diganti nama jadi PRJ, dan pindah ke Kemayoran semuanya jadi berubah. Semuanya jadi pameran mobil yang jauh dari pesta rakyat," kata Ridwan Saidi, Senin (10/6).

Menurut mantan anggota DPR RI itu, pemindahan pesta rakyat ke Kemayoran dilakukan sejak 1992 saat kepemimpinan Gubernur DKI Surjadi Soedirja. Sebelumnya, PRJ diadakan di Monas dengan nama Area Promosi Hiburan Jakarta (APHJ) sejak 1968.

Alasan pemindahan tersebut, ungkap Ridwan, karena lahan di Kemayoran lebih luas dibandingkan pelaksanaan di Monas yang hanya seluas 7 hektar. Sementara lahan yang berada di Kemayoran sekitar 44 hektar.

"Namun apa yang terjadi ? Begitu berganti nama PRJ dan dipindah di Kemayoran, malah syarat kepentingan bisnis. Padahal APHJ yang digelar di Monas dulu lebih menitik beratkan kepada kesenian daerah yang pro kerakyatan," kenang Ridwan Saidi.

Terkait adanya protes sejumlah anggota dewan tetang pelaksanaan PRJ di Monas, Ridwan menegaskan, tidak ada alasan PRJ digelar di luar Monas. Sebab, sesuai sejarah pesta Passer Gambir digelar di Monas untuk mengembalikan roh kerakyatan sesuai intruksi gubernur, maka PRJ harus digelar di Monas.

Ridwan pun berharap masyarakat Jakarta mendukung rencana Pemprov DKI dalam melakukan pemindahan PRJ dari Kemayoran ke Monas. "Ya harus dipindah, kalau enggak ya enggak akan pro ke rakyat. Apa-apa mahal, isinya cuma pameran mobil yang enggak bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah," tandas budayawan Betawi itu.

sumber: inilah.com