Rabu, 26 Juni 2013

Rescue Perindo Sambangi Lokasi Kebakaran


Rescue Perindo, organisasi sayap Persatuan Indonesia (Perindo), secara langsung menyerahkan bantuan kepada Ketua RT di Jalan Kemayoran Tengah 2, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Tim Rescue Perindo menyerahkan bantuan berupa sembako, pakaian, selimut, alas tidur, makanan siap saji dan makanan balita. 

"Kalau melihat keadaan memang memprihatinkan dengan keadaan yang sama sekali tidak ada kebutuhan. Selain makanan untuk bayi, selimut, permintaan warga ada yang minta triplek untuk sekedar mereka untuk menutup rumah mereka, karena tidak ada atap. Nanti kita coba akomodir," kata Ketua Umum DPP Rescue Perindo, Adin Denny di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Sementara itu, ketua RW setempat, Yus Sirais menuturkan, kejadian kebakaran memang terjadi di pusat penduduk terpadat di RW Kemayora Tengah 2. "Masyarakat terlalu rapat dan terjadi di masyarakat yang sangat miskin sekali. Sekarang yang sedang kami pikirkan bagaimana mereka kembali ke rumah masing-masing," kata Yus.

Yus mencatat ada sekitar 100 rumah di wilayahnya yang hancur total. "Mudah-mudahan Perindo bisa membantu keinginan masyarakat di sini, ini baru sekali terjadi," harapnya.

Pantauan Okezone, kondisi masih berantakan. Sepanjang jalan Kemayoran Tengah 2 ini penuh oleh puing-puing sisa kebakaran sehingga lokasi tak bisa dijangkau oleh mobil dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Rumah-rumah di lokasi kebakaran pun tampak hancur total.

SDN Kemayoran 09 pagi dan 10 petang pun menjadi tempat Posko penampungan bagi korban bencana kebakaran. Salah satu korban, Acep adam (45) mengungkapkan sudah sejak hari kebakaran tinggal di posko pengungsian. "Kalau masalah makanan dan baju udah banyak bantuannya. Tapi yang paling kami butuhkan adalah bahan material untuk membangun kembali rumah kami," katanya.

Acep sendiri bekerja sebagai Satpam disalah satu perusahaan swasta di Kemayoran. Bapak dari tiga orang anak itu mengaku sudah empat hari tidak masuk kerja lantaran tak ada yang bisa diselamatkan dari rumahnya, termasuk seragamnya.

Warga Kemayoran lainnya, Silpa (11) merasa sedih rumah yang ditempatinya sudah tak berbentuk lagi. "Soalnya aku udah lama tinggal di sini, lahirnya juga di sini," katanya polos.

Gadis yang baru lulus SD itu berharap agar rumahnya bisa segera dibangun agar ketika hari pertamanya dijenjang SMP, dia bisa menjalani hidupnya dengan normal kembali.
"Iya pengen cepet punya rumah lagi, soalnya aku kan mau SMP, jadi aku pengen punya rumah yang bagus lagi," tutup Silfa.

jakarta.okezone.com