Selasa, 11 Juni 2013

Jokowi : Pengelola PRJ Cuma Cari Untung


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo miris melihat para pedagang kecil seperti kerak telor, tidak bisa berdagang di dalam Arena PRJ karena mahalnya biaya sewa.

Hal ini makin menguatkan keinginan Jokowi memindahkan pelaksanaan PRJ dari Kemayoran ke tempat penyelenggaraan semula di kawasan Monas pada 2014.

Perasaan miris Jokowi itu diungkapkan saat datang ke Arena PRJ sekitar pukul 16.00 WIB atau beberapa saat sebelum PRJ secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Jokowi dengan kendaraan Kijang Innova hitam turun di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, tempat para pedagang kerak telor menjajakan dagangan.

Jokowi langsung memesan kerak telor kepada pedagang bernama Sobirin. Pedagang kuliner khas Betawi itu mengaku tidak bisa berdagang di dalam Arena PRJ karena sangat mahal.

"Saya sudah sepuluh tahun berjualan kerak telor di depan PRJ. Kami inginnya berjualan di dalam Arena PRJ sama seperti yang lain. Tapi, kami tidak punya biaya karena sewa di dalam sangat mahal. Saya minta ke Pak Jokowi, agar kami bisa berjualan di dalam", ujar Sobirin.

Sobirin menjelaskan, untuk berdagang di luar PRJ pun ia harus membayar Rp 400.000 per bulan kepada pengelola PRJ. Meski harus membayar uang sebesar itu, Sobirin mengaku masih mendapatkan untung. Namun, hal itu tidak mengurangi rasa kesal Jokowi kepada pengelola PRJ.

"Masak usaha kerak telor seperti ini juga harus bayar ke pengelola PRJ. Coba dilihat, coba dirasakan, sudah nggak boleh masuk PRJ, masih disuruh bayar. Padahal kuliner berbasis budaya ini harus dilestarikan", kata Jokowi dengan nada kesal kepada wartawan yang ikut datang bersamanya.

"Mereka (pengelola PRJ-Red) pikirnya cuma untung, padahal seharusnya konsep ini kan untuk kegembiraan rakyat", kata Jokowi lagi menyindir pengelola PRJ.

Gubernur DKI menilai, justru pedagang seperti Sobirin-lah yang semestinya mendapat tempat di acara tahunan tersebut. "Mereka maunya masuk semua. Karena itu, konsepnya mau kita ubah", kata Jokowi.

Ia akan mengembalikan konsep PRJ seperti awal, yakni menampung usaha kecil, mikro, dan rumah tangga. Pemprov DKI saat ini terus mematangkan konsep PRJ seperti semula agar bisa diterapkan tahun 2014.

"Usaha kecil, mikro, serta usaha rumah tangga seperti ini yang seharusnya diberi ruang, biar mereka bisa berpesta setahun sekali. Itu yang baru kita rapatkan", ucapnya.

Pada kesempatan itu, mantan Wali Kota Solo ini sempat memesan kerak telor dan membagikan celemek kepada 110 pedagang kerak telor di sepanjang Jalan Benyamin Sueb.

"Celemek ini nanti dibagikan semuanya untuk pedagang kerak telor di sini. Semuanya, untuk 110 pedagang kerak telor di sini", ucapnya.

Sementara itu, ketika memberikan sambutan pada peresmian pembukan PRJ di Jakarta International Expo (JIExpo), di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/6) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap, kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT Kota Jakarta ini dapat membawa manfaat bagi rakyat Indonesia, dan Jakarta pada khususnya, terlebih nilai transaksi PRJ setiap tahunnya selalu meningkat.

"Perekonomian dunia belum pulih, banyak negara mengalami kesulitan, sehingga untuk menjaga perekonomian, kita harus tetap bekerja keras. Agar ekonomi tetap tumbuh, kita harus kreatif di dalam negeri", ujar SBY.

Sementara dalam sambutannya, Joko Widodo mengatakan, PRJ merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperingati HUT Kota Jakarta. Diharapkan kegiatan tahunan ini bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

"Semoga event ini bisa dinikmati sebagai hiburan dan bermanfaat mengenalkan produk kreatif anak bangsa", kata Jokowi.

Sejak dibuka pada Kamis (6/6) hingga Minggu (9/6), sebanyak 465 ribu orang telah mengunjungi perhelatan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Jumlah tersebut meningkat sebesar 18 persen dibanding periode yang sama pada perhelatan PRJ tahun 2012.

"Animonya terus meningkat. Jumlah pengunjung tiap tahunnya juga ada peningkatan", kata Murdaya Po, Komisaris Utama PT JIExpo.

sumber: suarakarya-online.com