Selasa, 25 Juni 2013

Ketika Saham Negara Raib di Kemayoran


Amarah mengakhiri petang itu. Dua tahun lebih peristiwa itu berlalu. Namun Akbar Faisal masih ingat persis kronologinya. Semua dipicu kalimat Hartati Murdaya Poo.

Dalam fokus majalah detik edisi 82, Akbar berkisah, pada Selasa 5 Oktober 2010 itu ia benar-benar tersinggung oleh Hartati. Saat itu Panitia Kerja (Panja) Aset Negara DPR memanggil Hartati untuk dimintai keterangan.

Perusahaan Hartati, PT Jakarta International Expo (JIExpo), tengah disorot atas kepemilikan Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 44 hektare (Ha) di kompleks Aset Negara Kemayoran. Sejak JIExpo menguasai lahan itu, saham negara sebesar 5% lenyap. Dividen ke negara pun menguap begitu saja.

Saat menemui DPR, Hartati menawarkan solusi agar enak sama enak. Ia meminta agar Panja tidak perlu ngotot soal aset negara.

"Apa maksud Anda dengan kalimat itu? Keluar!" bentak Akbar. Suara marah Akbar Faisal itu terdengar lantang memenuhi Ruang Sidang Komisi II DPR di Gedung Kura-Kura kompleks DPR, MPR, dan DPD, Senayan Jakarta.

detik.com