Minggu, 06 Mei 2012

Mengintip Jasa SPG Plus Plus


Cerita miring tentang Sales Promotion Girl (SPG) seolah telah jadi rahasia umum. Profesi SPG kerap dikaitkan dengan hal negatif. Namun apakah benar ada SPG yang bersedia melayani plus-plus ?

Pemilik FP agensi, Firnas Prawira (29) mengungkapkan, memang ada SPG yang bersedia dibooking setelah event selesai. Namun SPG plus-plus itu hanya segelintir dibandingkan mereka yang mengedepan- kan profesionalisme menjadi SPG.

Alasan klasik para SPG plus-plus itu sudah bisa ditebak, yakni ingin mendapatkan penghasilan lebih. Adapun tarif para SPG plus-plus cukup fantastis. Bagi yang berkocek tipis jangan harap bisa mendapat 'service' dari mereka. "Short time bisa Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta", ujar Firnas.

Sebagai perantara, Firnas mengaku hanya berperan memperkenalkan. Jika ada biaya tambahan itu kesepakatan antara si SPG dan pemesan. "Biasanya kalau long time Rp 5 juta sampai Rp 10 juta", ungkapnya.

Dikatakan pula, para pemesan terdiri dari cukong-cukong berduit. Jika sudah ada pesanan biasanya Firnas akan menyampaikan kepada SPG. SPG yang biasa melayani jasa plus-plus akan langsung merespons."Paling saya bilang ada bos ngajak dugem, mereka sudah ngerti", lanjutnya.

Bahkan Firnas juga pernah diminta menyediakan SPG untuk private party. Di acara itu peran SPG memang tak lagi menawarkan produk tetapi sebatas memuaskan nafsu para pria. "Biasanya itu bos-bos dari daerah buat acara di Jakarta," ungkapnya.

Dia juga tidak membantah banyak agensi yang sepi orderan lalu beralih menyediakan jasa plus-plus. Walaupun pendapatan menjadi agensi tak menentu, Firnas memastikan agensinya tetap profesional. "Bagi saya itu bukan job utama," tegasnya. 

Tidak Semua SPG Bisa di Booking

Mengenai jasa SPG plus-plus, memang diakui Vina (20). Menurutnya tidak sedikit teman-teman sesama SPG yang menawarkan jasa SPG plus-plus. Tetapi gadis cantik itu secara tegas menolak. "Memang diantara teman-teman saya, ada beberapa yang seperti itu. Tetapi tidak semua, banyak juga yang alim, ya tergantung orangnya", tukasnya.

Vina sendiri mengaku tidak pernah mau dibooking atau menjalani profesi SPG plus-plus. Dirinya hanya fokus bekerja menawarkan produk atau menjadi umbrella girl sesuai dengan kontrak, tiidak lebih. "Kalau saya tidak pernah, saya tidak mau kaya begitu", pungkasnya.

sumber : merdeka.com