Kamis, 20 Juni 2013

Paguyuban Kerak Telor Ingin Hujatan PRJ Berhenti


Salah satu yang disoroti dalam Pekan Raya Jakarta Kemayoran (PRJ) 2013 adalah keberadaan pedagang kerak telor. Kuliner khas Betawi ini merupakan salah satu budaya yang dinilai penting untuk dipertahankan.

Paguyuban Pedagang Kerak Telor Betawi membantah tidak diakomodir saat digelarnya PRJ Kemayoran 2013. Selama 32 hari ini, sebanyak 240 pedagang diberi kesempatan untuk menjajakan dagangannya di area PRJ.

"Tidak benar Jakarta Fair ini enggak mengakomodir para pedagang kecil atau pedagang kerak telor. Buktinya kami para pedagang kerak telor yang asli Betawi banyak diakomodir oleh penyelenggara Jakarta Fair ini," kata Koordinator Paguyuban Pedagang Kerak Telor Betawi, Mpok Yani, Jakarta, Selasa (18/6).

Menurutnya, kalau ada yang bilang Jakarta Fair tidak memberikan ruang berdagang bagi pedagang kerak telor, bisa dipastikan itu omong kosong.

"Coba mas-nya lihat sendiri, di dalam arena sini banyak kan pedagang kerak telor, mereka ini yang benar-benar asli Betawi, bukan pedagang musiman dari luar daerah. Tahun ini jumlah pedagang yang diakomodir di dalam arena Jakarta Fair bertambah banyak, tahun lalu hanya 155 pedagang, tapi tahun ini ada 240 pedagang," papar Mpok Yani.

Oleh karena itu, pihaknya mewakili pedagang-pedagang kerak telor lainnya berterimakasih kepada PT JIExpo selaku penyelenggara Jakarta Fair Kemayoran. Terlebih, pedagang kerak telor yang berjualan di dalam arena Jakarta Fair adalah para pedagang kerak telor asli Betawi, dan kebanyakan masih ada hubungan dengan keturunan Engkong Keling, tokoh Betawi Mampang sang penemu Kerak Telor.

"Kami punya paguyuban pedagang kerak telor di Jakarta. Kami adalah pedagang kerak telor Betawi yang asli, yang sehari-harinya memang berdagang kerak telor, karena kami yang menuruni warisan para leluhur dalam melestarikan makanan khas ini," jelas Mpok Yani.

"Harusnya Panitia Jakarta Fair diberi penghargaan karena sudah ikut melestarikan budaya khas Betawi, bukannya malah dihujat sana-sini. Enggak usah lah, persaingan bisnis enggak usah pakai hujat-hujatan, karena nanti yang jadi korban biasanya para pedagang kecil seperti kami-kami ini," tandasnya.

Link : http://www.merdeka.com/jakarta/paguyuban-kerak-telor-ingin-hujatan-prj-kemayoran-berhenti.html