Selasa, 23 Juli 2013

Berwisata Seni di Museum Art Mon Decor Kemayoran


Bukanlah hal yang mudah menemukan tempat seni di Jakarta. Bisa dikatakan, jumlahnya kalah dengan banyaknya pusat perbelanjaan. Namun, ternyata ada sebuah lokasi yang cukup menarik bagi para pecinta seni, khusunya seni lukis dan seni rupa.

Museum Art Mon Decor merupakan alternatif tempat wisata seni yang terekomendasi untuk di kunjungi. Di dalam ruang pameran seni dengan desain bangunan modern berbentuk persegi berlantai tiga ini, terdapat berbagai macam koleksi karya lukisan dan seni rupa hasil karya seniman Indonesia.

Museum tersebut berlokasi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dan baru di resmikan pada 2011 oleh Fauzi Bowo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Untuk masuk ke museum ini, sama sekali tidak dikenai biaya atau gratis. Kesan bangunan yang modern kental sekali terasa saat memasuki museum dimana terdapat fasilitas lift yang menghubungkan lantai per lantai dari museum.

Suasana temaram khas museum dan udara yang sejuk dari pendingin udara memberikan kenyamanan sendiri pada setiap pengunjung yang datang. Dengan dominan cat berwarna putih dan lantai semen yang didesain retak-retak, museum yang di desain oleh Martha Gunawan ini, terlihat simpel namun tetap artistik.

Koleksi Museum

Memasuki lantai pertama dari museum, Anda akan disuguhkan dengan lukisan-lukisan bertema kontemporer hasil karya pelukis muda Indonesia. Salah satunya terdapat lukisan "Amnesia Cultura" dengan bahan kain tentara dan arang, karya Tisna Sanjaya.

Melanjutkan perjalanan ke lantai dua, Anda akan disuguhkan dengan lukisan karya pelukis muda dan pelukis master. Salah satunya adalah lukisan Heridono dari Bali dan Yogyakarta. Desain tata ruang lantai dua ini agak berbeda dengan lantai satu.

Lantai dua memiliki lebih banyak sumber cahaya karena ada bukaan berbentuk lingkaran di atas plafonnya. Tepat di bawah bukaan itu, dipamerkan karya seni rupa dari Anusapati berbentuk perahu terbalik dengan bahan dasar kayu jati.

Di lantai tiga, Anda akan menemukan karya pelukis tenama seperti Srihadi Soedarsono dan seorang pelukis Italia, Renato Christiano. Ada juga seni rupa Nyoman Nuarta berjudul Legenda Borobudur ’01 yang terpampang apik di tengah ruangan museum.

Keunikan museum ini terletak pada koleksinya yang selalu berganti tiap 6 bulan sekali. Jadi, pengunjung selalu bisa menyaksikan karya seni lain, tidak hanya karya seni yang itu-itu saja. Selain itu, museum itu memuat berbagai macam jenis seni lukis dan seni rupa yang berasal dari berbagai aliran seperti naturalis, surealis, dan sebagainya.

Awalnya Mon Decor memang hanya sebuah galeri seni yang berada di kawasan Gunung Sahari. Tetapi, setelah relokasi ke kawasan Kemayoran, Mon Decor menambahkan museum seni dalam bangunannya.

"Tujuannya museum diadakan untuk memamerkan koleksi Mon Decor dan memenuhi permintaan seniman yang lukisannya mau diabadikan", tutur Yohanes, pemandu museum Mon Decor.

Sayangnya, belum banyak masyarakat yang tahu tentang keberadaan museum ini. Pengunjungnya saja masih tergolong sepi. Namun menurut Yohanes, untuk akhir pekan museum ini cukup ramai. "Kebanyakan yang datang pelajar dan mahasiswa", ungkapnya.


Selain museum, Mon Decor juga mempunyai galeri seni. Galeri Mon Decor memuat hasil karya seniman-seniman muda. Selain seni lukis, ada pula seni rupa, mural, dan juga video yang dipamerkan. Berbeda dengan museum, karya seni di galeri ini diganti setiap tiga bulan sekali dan di perjual-belikan.

Untuk pengunjung yang lelah setelah berkeliling atau ingin mengobrol dan lebih menikmati suasananya Mon Decor, ada juga kafe yang disediakan di lantai satu. Museum yang telah menyabet penghargaan sebagai museum dengan sarana dan fasilitas pengunjung terbaik ini, juga membuka kelas melukis untuk umum.

Sumber : KOMPAS.com