Sabtu, 05 Juli 2014

Lagi Sakit Jablay ABG Masih Mangkal, Kena Razia..!


Sepuluh pekerja seks komersial (PSK), digaruk oleh petugas gabungan Muspika Kecamatan Kemayoran, Jumat (4/7) malam. Penyisiran dilakukan mulai Jalan Benyamin Sueb.

Operasi dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang resah atas keberadaan para PSK di bulan suci Ramadhan. Dari lokasi tersebut, dirazia sejumlah PSK yang mangkal di pinggir jalan dan ditemani ojek antar jemputnya.

Namun karena sudah melihat mobil petugas dari jarak jauh, beberapa PSK kabur. Begitu juga, ojek dan para lelaki hidung belang juga lari tunggang-langgang. Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara petugas engan mereka.

Satu persatu wanita diamankan petugas Satpol PP dan dimasukan ke dalam mobil kerangkeng milik Dinas Sosial Jakarta. Penyisiran kemudian mengarah ke Gang Laler hingga ke beberapa lokasi selanjutnya. Dari hasil tangkapan petugas, usia pekerja seks komersial rata-rata masih ABG dan STW.

Operasi berakhir sampai pukul 11.00 WIB. Puluhan wanita yang terjaring kemudian dibawa ke Kantor Kecamatan Kemayoran untuk diberikan pengarahan rohani, pembinaan dan pendataan. Selanjutnya sejumlah wanita tersebut kembali dibawa ke Panti Sosial.

Camat Kemayoran, Ian Sofian menuturkan, operasi terpadu yang dilakukan pihaknya pada Jumat malam merupakan operasi khusus dengan sasaran pekerja seks komersial (PSK) yang masih beroperasi di bulan Ramadhan.

“Operasi hari ini khusus di lima wilayah Kemayoran. Yakni Jalan Benyamin Sueb, Jalan Angkasa, kawasan MGK, Jalan Gunung Sahari dan kawasan Gang Laler Kebon Kosong. Hasil dari operasi ini, diamankan 10 orang PSK yang terjaring dari lima lokasi berbeda.

Namun satu orang wanita ternyata mengalami sakit, dan pihak keluarganya bertanggungjawab. Wanita itu sudah dibawa oleh pihak keluarganya,” ungkapnya di lokasi. Dikatehui wanita yang sakit itu sempat pingsan saat kena razia. Usianya masih belasan tahun.

Dalam operasi kali ini, sebanyak 70 anggota gabungan Muspika dikerahkan untuk mengawal operasi. Namun ketika ditanya soal hasil operasi yang belum maksimal, Camat Kemayoran mengaku jam operasi yang dilakukan pihaknya masih sangat pagi.

“Jam operasi terbilang masih pagi, selesai jam 11 malam. Padahal baru jam 11 ini, mereka keluarnya. Besok kita tetap muter pakai mobil, selama 1 minggu. Kita lihat hasilnya, jika sudah bersih baru kita hentikan operasi,” tambahnya.

Sementara untuk Gang Laler, lanjut Camat Kemayoran, wilayah tersebut merupakan wilayah Setneg PPKK.

“Gang Laler itu lahan PPKK, kita sudah kordinasikan dengan PPKK. Harapannya, habis lebaran akan ditertibkan. Soalnya di lahan itu terdapat sekitar 12 KK yang belum dibebaskan tanahnya.

Kalau ratusan KK lainnya sudah dibebaskan sejak lama. Malah sudah 2 kali pembebasan. Dan sekarang kembali bermukim lagi,” terangnya.

Lahan milik PPKK di Gang Laler Kemayoran diketahui memiliki luas sekitar 2 hektar. Sedangkan dari data PPKK, lahan PPKK di Kemayoran ada sekitar 458 hektar.

Menurut Mayor Jatmika, Kasubdit Pengamanan PPKK, lahan kosong di Gang Laler sudah lama ada.

“Meskipun lahan itu milik kita, namun kita tidak berwenang mengusur mereka tanpa koordinasi dengan tingkat Kecamatan, Kelurahan, Polisi dan Kodim.

Namun dalam waktu dekat, kita akan gusur lokasi itu. Pasalnya, sebagian rumah juga sudah diberikan uang kerohiman. Programnya akan berjalan tahun ini. Kita akan lakukan sosialisasi melalui surat terlebih dahulu,” tegasnya.

Dijelaskan Mayor Jatmiko, nantinya lahan dengan luas sekitar 2 hektar tersebut setelah dibebaskan akan dibangun Polres Jakpus, Kompolnas, Komisi Kejaksaan dan Sub Garnisun.

lamjo.com