Kamis, 31 Juli 2014

Kebakaran di Kebon Kosong Kemayoran


Sebanyak 21 unit mobil pemadam ke- bakaran Dinas Pe- madam Kebakaran dan Penanggulang- an Bencana, Jakarta Pusat berhasil mengatasi kobaran api yang terjadi, Kamis (31/7/14) di kawasan pemuki- man padat, kelu- rahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat

"Kami dapat panggilan pukul 7.40, kebetulan sudah ada upaya warga untuk memadamkan api tapi gagal, kami langsung terjun ke lokasi dengan 21 unit mobil damkar dan pendukungnya, sekitar pukul sembilan api berhasil dipadamkan," kata perwira piket Suku Dinas Damkar PB Jakarta Pusat Sugeng.

Dari data yang dihimpun petugas damkar, kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa namun telah menghanguskan ratusan rumah yang dihuni 67 kepala keluarga dengan 209 jiwa.

"Informasi yang kami peroleh dari ketua RT setempat, api berasal dari sebuah rumah kosong yang ditinggal mudik, kebanyakan warga pada pulang kampung, kemungkinan besar karena hubungan arus pendek, karena banyak colokan listrik yang tidak dicabut," katanya.

Sugeng juga menambahkan dalam penanganan kejadian petugas pemadam sempat mendapat kesulitan ketika memasuki lokasi pemukiman tersebut.

"Dari kabar teman-teman tadi, ketika kami datang sempat mendapat halangan dari warga sekitar, namun setelah kami kasih pemahaman mereka memperbolehkan," katanya.

Ia juga meminta masyarakat untuk lebih memahami kinerja petugas pemadam serta mengimbau agar cepat menghubungi petugas ketika terjadi kebakaran supaya api cepat diatasi dan tidak meluas.

Korban Kebakaran di Kemayoran Gempol Masih Syock

Pemukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, terbakar pada H+4 Lebaran, Kamis (31/7/14). Areal yang terbakar meliputi tiga rukun tetangga (RT), terdiri dari RT 09,10, dan 11 semuanya berada di RW 05.

Bau gosong menyeruak penciuman saat wartawan tiba di lokasi kejadian beberapa jam setelah api padam, dan warga pun terlihat masih mengais-ngasih onggokan arang untuk mencari sisa-sisa barang yang masih bisa terpakai.

Selain itu, banyak juga warga yang terlihat termenung seolah meratapi rumahnya yang kini sudah rata dengan tanah.

Enci (45), salah satu korban kebakaran dengan terbata-bata mengatakan rumah yang sudah ditempatinya sejak beberapa tahun lalu itu kini sudah tidak berbentuk lagi.

"Rumah sudah tidak ada, barang-barangnya pun demikian. Jadi kini kami bingung mau tinggal di mana lagi," kata Enci lirih.

Tidak lama berselang wanita tersebut sepertinya histeris. "Masya Allah.. Ya Allah ... Apa salah hamba. Barang habis semua terbakar. Ada televisi saya, kompor, radio, baju saya, surat-surat."

Dijelaskan Enci, saat musibah terjadi dirinya tengah rebahan di rumahnya. Tiba-tiba ada suara teriakan "api-api" ia sontak keluar terburu-buru.

Tidak hanya itu, tanpa ia sadari, dirinya ketika keluar dari rumahnya api pun sudah mencapai atap rumahnya

"Masya Allah, saya mau teriak tolong-tolong pun warga lari-larian sana sini. Saya mau ambil air di kamar mandi, cuman apinya sudah sampe atap rumah saya," ceritanya.

kabar24.com, liputan6.com, harianterbit.com