Minggu, 30 Maret 2014

Cari Hunian Murah di Tengah Kota? Liriklah Kemayoran



Untuk saat ini, Kemayoran di Jakarta Pusat, memang belum menjadi incaran investor properti maupun masyarakat pencari hunian untuk dijadikan tempat tinggal. Namun, kurang dari lima tahun lagi, kawasan ini bakal mengalami ledakan properti dan masa depan yang menjanjikan.

Demikian dikemukakan CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengenai masa depan kawasan Kemayoran sebagai pusat bisnis dan hunian baru di Jakarta, Sabtu (29/3/14).

Dengan keunggulan berupa sarana dan prasarana yang telah tersedia, lanjut Hendra, Kemayoran seharusnya bisa menjadi kawasan yang menjanjikan. Pasalnya, lokasinya sangat strategis, punya aksesibilitas langsung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pelabuhan Tanjung Priok, dan jalan tol dalam kota dan luar kota serta terkoneksi dengan jaringan transportasi publik.

Demikian pula dengan utilitas yang sudah terbangun, seperti jaringan listrik, dan air bersih, jaringan telekomunikasi sebanyak 20.000 satuan sambungan telepon, serta jaringan komunikasi berbasis serat optik, menambah kesiapan Kemayoran sebagai kawasan masa depan.

Nah, mumpung belum bertransformasi menjadi incaran investor, sudah saatnya kawasan ini dilirik dan dipertimbangkan. Terlebih bagi Anda yang masih mencari hunian dengan harga terjangkau namun masih berada di tengah kota Jakarta, maka Kemayoran layak menjadi pilihan.

Menurut data terbaru Colliers Interrnational Indonesia, saat ini setidaknya terdapat 1.548 unit apartemen yang tengah dibangun dan akan diserahterimakan pada 2015-2016 mendatang. Unit-unit apartemen tersebut berasal dari proyek The Royal Springhill untuk menara Magnolia dan Marygold, serta The Mansion at Dukuh Golf untuk menara Aurora, dan Bellavista.

Harga apartemen tersebut terhitung terjangkau, karena masih berada pada level di bawah Rp 30 juta per meter persegi. Bahkan, apartemen yang akan dibesut oleh PT Hutama Karya Realtindo, dipasarkan dengan harga di bawah Rp 20 juta per meter perseg dengan ukuran studio 24 meter persegi, satu kamar tidur, dua kamar tidur, dan tiga kamar tidur.

Direktur Utama PT Hutama Karya Realtindo, Putut Ariwibowo, mengatakan, apartemen yang berada di situs pengembangan Rajawali Apartment tersebut, akan dipasarkan dengan harga perdana Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi.

"Kami akan memulai pembangunan dua menara kembar tahun ini. Sementara dua menara kembar sebelumnya dari hasil akuisisi, yakni Chrysant Tower sudah terjual habis. Saat ini di pasar seken, harganya mencapai Rp 30 juta per meter persegi," urai Putut.

Minimnya jumlah pengembangan apartemen di Kemayoran, lanjut Putut, sejatinya menjanjikan peluang bagi terciptanya pertumbuhan harga lebih pesat. Ini dimungkinkan karena gelombang permintaan kian menguat, sementara pasokan cenderung terbatas.

Data Colliers International Indonesia memperkuat sinyalemen tersebut. Dari total 30.000 unit apartemen baru yang masuk dalam pipa pengembangan 2014-2016, Kemayoran hanya berkontribusi kurang dari 5 persen.

kompas.com