Kejadian berawal ketika korban tengah melaku- kan pekerjaannya pada sebuah rumah yang di renovasi menjadi tempat konveksi. Ketika korban tengah menggerinda tangga besi, kemudian kabel yang berada di alat gerinda tersebut terkelupas dan mengenai Mulyoto.
Pihak kepolisian langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah
tempat kejadian perkara (TKP), begitu mendapatkan laporan dari warga. "Saat itu korban tidak tahu jika ada bagian kabel terkelupas yang melilit tubuhnya, sehingga ia kesetrum dan nyaris terbakar. Korban lagi menggerinda sebuah potongan besi untuk tangga", ujar Sagala, Senin (9/9).
Berdasarkan olah TKP, Mulyoto tewas di sebabkan kelalaian saat bekerja. "Korban tewas memang karena kelalaian saat bekerja. Korban bekerja di rumah kerabatnya sendiri", lanjutnya. Adapun rekan-rekan kerja korban usai mematikan aliran listrik yang masih menyala, langsung membawa korban ke Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Jenasah ayah dari satu anak tersebut, lantas di pindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk otopsi. "Kami akan memanggil pemilik konveksi yang sedang di renovasi itu, dan begitu juga kontraktor yang memborong proyek tersebut untuk di mintai keterangannya", tukas Sagala.
Jenasah ayah dari satu anak tersebut, lantas di pindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk otopsi. "Kami akan memanggil pemilik konveksi yang sedang di renovasi itu, dan begitu juga kontraktor yang memborong proyek tersebut untuk di mintai keterangannya", tukas Sagala.
Di kamar jenasah RSCM, Ragil (40), salah seorang rekan korban, menuturkan bahwa Mulyoto saat itu tengah bekerja tidak memakai sandal. Tiba-tiba dia tampak kejang-kejang yang kemudian jatuh tidak sadarkan diri. "Teman-teman mencoba menolong, tapi dia sudah keburu jatuh dan tidak sadarkan diri. Lalu kami langsung bawa ke Rumah Sakit", ujarnya.
sumber : megapolitan.kompas.com
.jpg)
