Rabu, 16 April 2014

Memancing Ikan Disela Pancang Beton Kemayoran



Ditengah kepungan gedung beton di daerah Kemayoran, terdapat aktifitas masyarakat sekitar maupun pendatang yang ingin mendulang rejeki atau sekedar pelepas penat dengan objek utama yaitu danau yang terbentuk karena pengerukan lahan pembangunan gedung yang ditinggalkan.

Aktifitas berjualan, kongkow-kongkow anak muda dan juga memancing dapat kita lihat sepanjang danau ini yang terbentang pada lahan sekitar 100 meter x 70 meter. Danau PKK, banyak orang menyebutnya dengan nama demikian

“Bangunan ini sudah ada berdiri dari tahun 1995” ujar mas Eko (33) salah seorang pemancing yang tinggal didaerah sekitar. Namun badai krisis tiga tahun kemudian membuat bangunan ini terabaikan sampai sekarang dan menjadi kubangan secara alamiah.

Disela  hingar bingarnya suara kendaraan bermotor yang  melintas di jalan utama, tidak meyurutkan niat para pemancing yang berdatangan dari berbagai daerah  untuk mengais ikan yang ada di dalamnya.

Menurut Dede (27) salah satu pedagang  Danau PKK, "di sini dari pagi sampai ketemu pagi lagi ramai terus.."dan tidak jarang dia harus mengatur jadwal untuk  istirahatnya agar tetap segar selalu.

Asal muasal ikan di Danau PKK banyak yang mengatakan bahwa beragam  ikan itu berasal dari orang yang memiliki keyakinan bahwa menaruh ikan atau membuang ke suatu tempat  adalah bagian dari ibadah. Ikan disini antara lain Ikan lele, mujair, mas, gabus dan patin.

Tidak sedikit ikan yang di ceburkan ke Danau ini kadang sampai 1 kwintal ikan dengan dibawa oleh kendaraan bak terbuka dan seringnya dilakukan pada waktu malam hari.

Acara ini  mereka melakukannya untuk membuang aura buruk dan menghapus segala bentuk kesalahan dimasa lalu. Tidak ketinggalan pula didalam doanya mereka memanjatkan agar rejeki yang akan datang  jauh lebih banyak dan berlimpah.

Uniknya lagi apabila pemancing bertemu dan ingin meminta langsung ikan darinya jangan harap mereka memberikan dengan cuma-cuma. Ikan tetap  di ceburkan ke danau dan pemancingpun terpaksa gigit jari dan harus mengayuhkan kailnya ke danau.

Lokasi yang bersebelahan  sekali dengan KEM Tower , tepatnya di jalan Landasan Pacu Barat Blok B Kemayoran Jakarta  Pusat memang  selalu ramai.  Banyak yang menggunakan cara umum yang sudah kita kenal yaitu dengan umpan pelet, cacing dan lumut yang dililitkan dengan kail.

Cara lain dengan menggunakan tehnik garong yaitu teknik tanpa umpan dimana mata kail yang dililitkan bisa 4-10 berjejer searah kenur, dengan teknik ini memungkinkan untuk memperbesar adanya peluang ikan yang tersangkut apabila pemancing itu memainkan jorannya dengan cara melempar sejauh mungkin kemudian menariknya berulang- ulang.

Ada lagi dengan menggunakan jaring kecil dan membutuhkan kesabaran agar ikan menyangkut di jaring yang sudah dihubungkan dengan joran. Agus  (31)  salah seorang pegawai swasta mengaku hampir setiap hari sabtu dan minggu selalu memancing di tempat ini.  Pria yang bertempat tinggal di Kawasan Cengkareng mengatakan bahwa kedatangannya  hanyalah iseng semata.

Dengan menggunakan umpan pelet Ia bercerita bahwa ikan yang berada di Danau PKK  umpannya kadang berbeda-beda. Sekarang pelet, besok lumut dan tidak menutup kemungkinan lusa menggunakan cacing.

Hal ini pun di sepakati oleh rekannya Syahril (34) yang datang untuk memancing juga. Ikan yang pernah didapat Agus salah satunya adalah ikan mujair berukuran ½ kilogram. Masih banyak jenis dan ukuran lainnya yang dirasakan sensasi dalam  mendapatkannya.

Ternyata kesemuanya itu seolah membawa keberuntungan tersendiri bagi para penjaja makanan ringan maupun berat. Pak Tarsono (60) salah satunya, dengan berjualan ketoprak diareal ini ia bisa menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.

Tidak terasa Pak Tarsono sudah merasakan letih dan lelah untuk terus berjualan. Namun apalah daya keluarga yang berada di Brebes sana selalu berharap agar sang kepala keluarga pulang dengan membawa pundi-pundi uang untuk melanjuti kehidupan sehari-hari.

Dan sudah 20 tahun lelaki tua itu melayani dengan setia serta selalu menyambut para pemancing disela tiang pancang beton Danau PPKK yang sudah mulai merasakan lapar karena kondisi siang Kemayoran.

gilamancing.com