Selasa, 30 Juni 2015

Anak Utan Panjang Yang Jadi Lurah Kampung Bali



Putra Betawi asli dari Jiung Kemayoran Jakarta Pusat, Herman panggilan akrab teman-temannya di waktu kecil yang punya cita-cita jadi Diplomat. "Cita-cita disaat waktu kecil kepingin jadi Diplomat, biar bisa keliling dunia" ucap Hermansyah.

Herman lahir dan dibesarkan di Jalan. H. Ung, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia adalah putra ke tiga dari sembilan bersaudara dari pasangan buah hati Zainal Abidin dan Hamimah. Herman mengenyam pendidikan di SD Muhammadiyah 49 Kelurahan Utanp Pnjang. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 136, Cempaka Putih Barat. Masa SMA dihabiskan dibangku SMA Negeri 5, Kelurahan Sumur Batu.

Ketika lulus SMA, Herman ikut membantu pamannya di percetakan. Pada tahun 1988 Herman mengikut seleksi penerimaan PNS Pemda DKI. Karier Herman dimulai dari bawah sampai akhirnya menjadi Lurah di Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat. “Saya tidak menyangka dari hati kecil ini menjadi Lurah” candanya sambil tersenyum.

Sebelum menjadi Lurah Kampungbali, Herman pernah menjabat Kepala Seksi Pemerintahan di Kelurahan Utan Panjang tahun 2006, dan berperan aktif di RW tempat kelahirannya. Tahun 2010 menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan Kemayoran. Ditahun 2012 menjabat Wakil Lurah di Kelurahan Kebon Kosong.

Dalam seleksi terbuka awal Januari tahun 2015 lalu, Herman lulus tes  dan menjabat Kepala Seksi Perekonomian dan Kesra Kecamatan Tanah Abang. Selama menjabat Kepala Seksi di Kecamatan Tanah Abang, Herman mendapat pengalaman dan gemblengan dari Camat Tanah Abang, H. Hidayatullah.

Gayung bersambut hanya lima bulan, menjalani tugas sebagai Kepala Seksi di Kecamatan Tanah Abang, ia dipromosi di eselon yang sama IV A menempati jabatan Lurah Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Alumni S-1 di STIA LAN RI Jakarta, dan S-2 di STIAMI ini mengaku bahwa dirinya banyak digembleng oleh Camat Tanah Abang H. Hidayatullah.

"Beliau telah merubah pola pikir dan mindset tentang pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan efektif," bisik Herman kepada cakranews.com.

Dengan pertimbangan profesional dan rekam jejak dari bawah, ia dilantik oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahok pada tanggal 18 Mei 2015 menjadi Lurah Kampung Bali. “Pak H. Hidayatullah yang mempunyai andil yang besar didalam mempromosikan karir saya menjadi Lurah Kampung Bali” ungkap pria kelahiran tahun 1967.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Herman selalu didukung isteri tercinta, Faoziah yang berperan aktif membantu Ibu Camat di TP PKK Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, bahkan Herman selalu sampai di kantor pada pukul 06.00 Wib pagi, iapun selalu pulang larut malam dan juga tidur dikantor.

Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, juga berada di kantor untuk melaksanakan tugasnya. “Beben kerja semua ini, saya terima dengan tulus, ikhlas tanpa pamrih, dan beban” kata Hermansyah.

Setelah menjadi Lurah Kampung Bali, Herman bersama keluarga menempati rumah dinas dibilangan Kampung Bali IX. Meskipun tinggal diwilayah Jakarta Pusat, Jiung, Kemayoran yang berjarak 15 menit ke kantor Kelurahan Kampung Bali. Herman lebih memilih menempati rumah dinas sebagai komitmen menjadi pejabat.

Seperti yang diketahui, rudin yang sebelumya seperti rumah hantu alias tidak dihuni sejak 10 tahun yang lalu, kini telah ditempati dan mendapat antusias warga Kelurahan Kampung Bali. "Saya memilih menempati rudin, untuk lebih dekat lagi dengan warga masyarakat" pungkasnya.

Tentang jabatan yang diembannya saat ini, Herman menuturkan, jabatan adalah amanah yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya. “Jabatan merupakan bentuk penghargaan pimpinan kepada bawahan itu karena kinerjanya baik” kata Herman yang kini dikarunia tiga orang putra-putri.

sumber : www.cakranews.com