Sejumlah warga Kemayoran merasa geram dengan banyaknya perempuan pekerja seks komersil (PKS) di sepanjang Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran. Terlebih lagi para PSK tersebut menjajakan diri hingga pagi hari.
Bahkan semakin hari jumlahnya terus bertambah banyak. Selain itu para PSK dinilai tidak menghormati masyarakat sekitar lantaran mereka mulai beroperasi sekitar pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 04.30 WIB.
Karmila (31) warga Kemayoran mengatakan, keberadaan PSK sudah melebihi batas kewajaran.
"PSK ini tidak kenal waktu, harsunya mereka tau kapan mereka mangkal dan kapan mereka pulang," beber Karmila saat berbincang dengan RMOL Jakarta, di Kemayoran, Minggu (8/3).
Bahkan semakin hari jumlahnya terus bertambah banyak. Selain itu para PSK dinilai tidak menghormati masyarakat sekitar lantaran mereka mulai beroperasi sekitar pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 04.30 WIB.
Karmila (31) warga Kemayoran mengatakan, keberadaan PSK sudah melebihi batas kewajaran.
"PSK ini tidak kenal waktu, harsunya mereka tau kapan mereka mangkal dan kapan mereka pulang," beber Karmila saat berbincang dengan RMOL Jakarta, di Kemayoran, Minggu (8/3).
Karmila melanjutkan, para PSK tersebut kebanyakan bukan warga Kemayoran, mereka hanya memanfaatkan kondisi Jalan Benyamin Suaeb yang ramai untuk menjajakan diri.
Masyarakat selama ini hanya bisa pasrah lantaran petugas keamanan seolah-olah tutup mata dengan keberadaan penyakit masyarakat itu. "Pernah ada razia tapi mereka balik lagi," katanya.
Karmila berharap, petugas bisa menertibkan para PSK tersebut agar wilayah Kemayoran bebas dari praktik prostitusi yang membuat resah masyarakat.
sumber : rmoljakarta.com
.jpg)
