Selasa, 10 Maret 2015

Menempatkan PKL di Gang Laler Cegah PSK Beroperasi




Di seputaran Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK) Kemayoran, Jakarta Pusat, pekerja seks komersial (PSK) masih marak beroperasi menjajakan diri. Praktik ini membuat gerah camat Kemayoran Jakarta Pusat, Heri Purnomo.

Karena itu, jajaran Kecamatan Kemayoran pun menertibkan dengan menerjunkan 85 petugas gabungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Pusat, TNI, dan Kepolisian Sektor (Polsek) Kemayoran. Tim gabungan ini menyisir titik-titik yang menjadi tempat operasi PSK.

Sekitar 15 PSK berhasil diamankan dari operasi gabungan yang dilakukan, Minggu (8/3) dini hari. Penertiban yang dilakukan tim gabungan sempat mendapat penolakan sekaligus perlawanan dari PSK.

Mereka membantah dikatakan sebagai pekerja seks. Para PSK yang menggunakan baju serbaminim itu mengelak dengan berbagai alasan agar tidak diangkut petugas. Namun, petugas tidak serta-merta percaya alasan mereka. Satu per satu mereka dimasukkan ke dalam mobil Sudin Sosial.

Salah satu PSK, Deti (36), terus berteriak bahkan menangis agar tidak ditangkap karena bukan PSK. “Saya bukan PSK, Pak. Saya hanya pedagang rokok. Ini lihat rokoknya ada di kantong saya,” ucap Deti yang mengaku baru dua bulan di Jakarta.

Heri Purnomo, Camat Kemayoran mengatakan, penertiban dilakukan karena banyak keluhan masyakarat terkait maraknya praktik prostitusi di kawasan Kemayoran. Heri yang baru menjabat kurang dari tiga bulan itu berjanji akan membersihkan PSK, sebagai salah satu penyakit masyarakat, yang kerap menjajakan diri di pinggir jalan.

Menurutnya, jika prostitusi jalanan marak, remaja di kawasan Kemayoran terkena imbasnya. Apalagi, kawasan Kemayoran berada langsung di bawah wewenang Sekertariat Negara sehingga pemberantasan prostitusi jelas menjadi prioritas. “Target saya, Kemayoran harus bisa steril dari praktik prostitusi,” seru Heri.

Ia menambahkan, keberadaan PSK juga tidak bisa lepas dari banyaknya penjual minuman ringan di seputar kawasan Kemayoran. Untuk itu, ke depan pihaknya akan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) ke satu kawasan. Ini agar tidak ada lagi pedagang berjualan di pinggir jalan.

Di kawasan Gang Laler itu juga banyak kafe. Di sana pun banyak PSK. Karena itu, pihak kecamatan akan berkerja sama dengan pengelola kawasan Kemayoran untuk menertibkannya. Bahkan, sedianya Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat akan menempatkan para PKL liar di wilayah Gang Laler.

“PSK juga banyak di Gang Laler. Jadi, kami akan kerja sama dengan pengelola kawsan Kemayoran agar bisa memindahkan PKL di Gang Laler. Diharapkan PSK bisa bersih jika para PKL ditempatkan di sana,” ucapnya.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kemayoran, Komisaris (Kompol) Suyud mengatakan, maraknya prostitusi akan memancing tindak kriminalitas. Tidak jarang warga yang hendak menggunakan jasa PSK menjadi korban pemerasan.

Kadang, para PSK juga kerap menjadi korban pemerasan oleh preman. Adanya razia ini tentu diharapkan dapat menekan tindak kriminalitas di kawasan Kemayoran. “Razia ini bentuk dari upaya mengurangi tindak kriminalisasi di Kemayoran. Kita dukung Camat Kemayoran dalam menertibkan para PSK, kalau bisa razia ini rutin,” tuturnya.

Sumber : Sinar Harapan