Jumat, 01 Februari 2013

Minta Kejelasan Tiket, Kantor Batavia Di Serbu


Sejak pukul 6 pagi hingga siang, orang-orang berdatangan di kantor pusat Batavia Air di Jalan Angkasa Raya Kompleks Indo Ruko Nomor 20 N Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sesampainya di lokasi, ternyata mereka tidak mendapat informasi apa pun. Kantor Batavia Air di tutup dan tidak ada satu pun petugas baik keamanan maupun customer service yang dapat di temui.

Akibatnya, sekitar 150-an orang penumpang Batavia Air tersebut hanya bisa berdiri di depan kantor ruko yang tutup tersebut. Orang-orang tersebut 'keleleran' di tempat parkir atau duduk-duduk di depan kantor.

Para penumpang tersebut mengaku akan bertahan hingga ada kejelasan mengenai tiketnya, seperti yang dilakukan Lucia Haoeusler (35). Di ungkapkan bahwa pada 29 Januari 2013, dia telah membeli 12 tiket tujuan Jakarta-Ambon untuk penerbangan 6 Februari 2013.

"Saya datang tadi pagi, setelah mendengar Batavia pailit tadi malam. Saya ke bandara Cengkareng tapi nggak ada kejelasan, makanya saya datang kesini", ujarnya, Kamis (31/1). Di tambahkan bahwa beberapa teman suaminya yang juga berkebangsaan Belanda, semula akan berwisata ke Banda Neira Maluku.

"Pokoknya saya minta kejelasan untuk penggantian tiket atau uang ganti, kalau harus menunggu sampai malam saya akan tunggu," kata Lucia yang mengaku telah mengeluarkan dana sekitar Rp 20 juta untuk pembelian 12 tiket Batavia Air.

Sementara, seorang pria yang tak mau di sebut namanya, mengaku sangat kesal gagal bertolak ke Padang, Kamis (31/1) sore, akibat ketidak jelasan penggantian tiket Batavia Air.

Lantas di keluhkan, padahal dia telah membeli 2 tiket dewasa dan 1 tiket anak-anak jurusan Jakarta-Padang pada 29 Januari untuk keberangkatan 31 Januari 2013.

"Saya ke Padang karena ada acara keluarga, harusnya berangkat sore ini. Katanya mau diganti pakai Lion Air tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan," ujar pria tersebut. Selain itu dia pun tahu dari media massa bahwa Batavia Air di nyatakan pailit karena tidak membayar uang sewa Airbus A330-202 dengan harga sewa senilai US$ 2,202 juta.

Batavia Air di putuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Rabu sore 31 Januari 2013, setelah hakim mengabulkan permohonan pailit yang di ajukan International Lease Finance Corporation (ILFC) terhadap PT Metro Batavia.

sumber : bisnis.liputan6.com