Rabu, 18 Februari 2015

Hati-Hati Melintas di Kemayoran


Jalan rusak akibat hujan dan banjir di Jakarta meng-hantui para pengendara sepeda motor ataupun mobil. Mereka harus ekstra hati-hati saat melintas.

Kerusakan jalan antara lain terjadi di sekitar kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Lubang di badan jalan berkedalaman hingga lebih 30 sentimeter (cm) dan di biarkan berlangsung lama.

Berdasarkan pengamatan, kemarin, salah satu jalan yang berlubang di kawasan itu ialah Jalan Angkasa Pura hampir sepanjang 2 kilometer mulai underpass Jalan Benyamin Sueb hingga perempatan menuju arah Danau Sunter. Lubang dengan diameter 50 cm dan dalam 30 cm terlihat memenuhi badan jalan. Bahkan, sebagian lubang masih dalam kondisi tergenang air.

Kondisi jalan diparah banyaknya tumpahan semen pada beberapa titik, bahkan ada yang membentuk gunungan. Hal tersebut membuat para pengendara yang melintasi jalan itu, terutama sepeda motor, kerap mengalami kecelakaan.

''Jalan itu (Jalan Angkasa Pura) sudah lama rusak, sejak dibangun puluhan tahun lalu selalu rusak. Mungkin seharusnya dibeton dulu, baru diaspal,'' ujar Yayan, 58, pengemudi bajaj, yang kerap melintasi jalan tersebut.

Menurut laki-laki yang sejak pertengahan 1980 selalu melintasi sekitar lokasi, perbaikan Jalan Angkasa Pura dan sekitar pusat jual beli mobil Kemayoran berlangsung sepanjang waktu. Perbaikannya hanya dilakukan dengan cara ditambal.

Saat musim hujan, tuturnya, sebagian jalan selalu terendam. Akibatnya kerusakan makin parah dan lubang jalan tidak terlihat karena tertutup air kerap membuat sepeda motor terperosok dan pengendaranya terjatuh.

''Kemarin pengendara motor ada yang jatuh di situ. Soalnya, lubang (jalan) enggak kelihatan waktu hujan,'' tambah Agil, 34, pedagang kopi keliling sambil menunjuk salah satu lubang di Jalan Angkasa Pura.

Kendati belum sampai menelan korban jiwa, sebagian korban kecelakaan di lokasi mengalami luka serius. ''Hampir semua korban kecelakaan harus dibawa ke rumah sakit. Kecelakaan biasanya gara-gara sepeda motor menginjak lubang dan mengerem mendadak. Kendaraan di belakangnya tidak bisa menghindar sehingga menabrak kendaraan yang mengerem mendadak,'' ucap Agil lagi.

sumber : mediaindonesia.com