Jumat, 15 November 2013

Suka Duka Tinggal di Apartemen Kemayoran


Dari lantai 18 U apartemen yang kami diami, melalui jendela kamar, saya dapat menyaksikan sebagian dari kota Jakarta. Sejauh mata memandang terlihat rumah-rumah penduduk bagaikan mainan anak-anak, karena dilihat dari kejauhan.

Kalau menurut rasa hati saya, Jakarta tidak kalah cantiknya dibanding dengan New York. Bahkan kalau melihat fasilitas yang serba lengkap di daerah ini, jujur saya merasa betah tinggal di Jakarta.

Amat jarang kita mendengarkan kata kata pujian untuk ibu kota negara yang kita cintai ini. Kebanyakan yang kita dengar adalah kritikan, sejak dari ungkapan rasa tidak senang, hingga sumpah serapa di hampir sepanjang tahun. Iramanya mungkin berbeda, tapi isinya sama : Jakarta banjir, Jakarta macet dan paling menyakitkan : "Jakarta brengsek"

Tanpa terasa sudah sepuluh tahun kami tinggal di apartemen, yang berlokasi di Kemayoran. Walaupun apartemen ini hanya berukuran 100 meter persegi, tetapi bagi kami sungguh merupakan suatu karunia yang luar biasa.

Mungkin bagi orang lain, apartemen seperti yang kami miliki, tidak ada apa-apanya. Tapi kami tidak pernah membandingkan apa yang kami miliki dengan orang lain, karena akan mengurangi rasa syukur. Bahkan kalau sering kali dilakukan,akan menjandikan kita orang yang tidak tahu bersyukur.

Selama 30 tahun kami sabar menunggu, sambil bekerja keras untuk mewujudkan impian kami tinggal di apartemen. Dan ketika impian itu terwujud, saya memilih lantai 18, sebagai hadiah ulang tahun ke 60 untuk istri saya Lina.

Fasilitas disini, menurut saya jauh lebih baik dan lengkap ,bila dibandingkan dengan apartemen di beberapa kota besar di luar negeri. Ada kolam renang yang cukup besar dan selalu terjaga kebersihannya. Dipinggir kolam ada pohon Palma yang senggaja di tanam untuk menambah keindahan kolam.

Sehabis berolah raga renang dan merasa dingin, tidak usah kuatir .Kita hanya perlu keluar kolam renang dan beralih ke kolam renang di sampingnya, dimana ada air hangat. Kolam air hangat ini, bukan kolam yang hanya diisi air hangat, tetapi ada air yang bergerak cepat sehingga tubuh kita seperti dipijat.. Nama "kolam pijat" ini adalah "whirpool" .

Hmm.. luar biasa, baru tahu ada kolam pijat.. didalam kolam air hangat.. sungguh nikmat rasanya dipijat oleh air yang dipompa oleh mesin yang khusus di desain untuk keperluan ini. Saya bahkan belum pernah merasakan seperti ini di luar negeri,termasuk ketika kami menginap di hotel bintang.

Bila sudah merasa puas berendam air hangat dan sekaligus mendapatkan pijat air, kita tinggal keluar kolam. Di atas meja sudah disediakan handuk ukuran extra large yang cukup besar untuk membungkus seluruh tubuh kita, agar tidak kedinginan.

Nah,selanjutnya kita bisa memilih, masih ada sauna, yaitu mandi uap, yang tidak perlu diragukan, karena sudah di pisahkan bagi pria dan wanita. Namun bila kita merasa haus atau lapar, tidak usah repot. Karena hanya keluar pintu kolam renang, disana sudah menunggu mini market yang sekaligus menyediakan aneka minuman hangat dan dingin. Disini juga disediakan ATM sehingga penghuni tidak perlu melangkah keluar apartemen.

Sarana Olah Raga Lainnya

Dilantai 1 ada fasilitas olah raga: tennis meja dan fitness, yang semuanya boleh digunakan oleh penghuni apartemen, tanpa membayar uang iuran apapun karena sudah termasuk fasilitas untuk penghuni apartemen.

Untuk anak-anak.di lantai 1 sudah disediakan tempat bermain anak-anak. Dan sementara anak-anak bermain, orang tua atau si mbak, bisa duduk santai di gazebo yang nyaman, sambil berkirim SMS ataupun menikmati secangkir kopi hangat.

Keamanan

Masuk ke apartemen, serasa kita jadi pejabat karena sekuriti yang begitu ketat. Pertama setiap penghuni, mobilnya ditempeli stiker, kemudian diberikan kartu akses untuk keluar masuk ke parkiran.

Di pintu gerbang,sebelum melalui gate boom, dua orang sekuriti sudah melangkah menyambut, sambil mengambil sikap sempurna : "Siap" dan dengan tegap memberi hormat, serasa menyaingi jenderal rasanya.

Kemudian men-scan kartu akses dan "tag", boom gate terbuka dan mobil meluncur menuju ke tempat parkiran. Begitu sampai.sudah menunggu seorang sekuriti lainnya yang membantu untuk kita parkir.

Pintu mobil dibuka dan kembali hormat gaya militer menyambut kita. Untuk orang yang gila hormat mungkin sangat senang atau merasa tersanjung dengan hormat gaya ini, mungkin bisa membayangkan dirinya Jenderal bintang 5, tapi bagi saya pribadi, jujur saja saya risih.

Maka saya bisik bisik : "Maaf ya Mas, khusus untuk saya, cukup ucapakan : Selamat pagi atau selamat malam saja, tidak usah pakai hormat gaya militer ya Mas.." Hmm untung si Mas tidak tersinggung, malah jadi akrab dengan saya..

Saya sering ngobrol dengan sekuriti yang jumlahnya 61 (enam puluh satu) orang dan bagian cleaning service ada 37 orang.. akibatnya semuanya mengenal saya dengan baik.

Ada Pasar Kuliner

Di seberang jalan apartemen, berjejeran beragam jenis makanan dan minuman. Dimulai dari yang harganya 10 ribu satu porsi hingga 5 atau 6 kali lipat. Ada masakan Padang, Jawa, Sunda, Makasar dan ada juga Chinese food. Untuk Chinese food,tidak perlu kuatir, karena pemiliknya seorang haji asal Medan, jadi jelas semuanya halal.

Ada ikan bakar, udang bakar dan kepiting saus Padang dan tentunya segala jenis minuman dari yang dingin dingin,hingga minuman hangat, seperti capucinno atau kopi luwak. Juga ada kelapa muda yang harganya 5 ribu rupiah. Kalau kami memilih masakan Padang dan menjadi langganan Adjo dari Pariaman.

Kalau merasa gengsi dan ingin makan diresto elite juga banyak. Untuk berdua makan siang atau makan malam akan menghabiskan uang sekitar 300 ribu.. lumayan kan.

Bila hujan lebat? Tidak usah kuatir, pasti tidak akan kebanyiranapa, lagi bagi kami yang tinggal di lantai 18. Air juga tidak bakalan tergenang dijalan depan apartemen,karena sudah dipersiapkan semuanya secara matang. Bila kita enggan keluar rumah.juga tidak masalah.

Karena pada tiap penghuni apartemen sudah dibekali dengan nomer telpon warung atau resto. Kita tinggal memilih. Cukup telpon dan kemudian menunggu 15 menit ,makanan yang di pesan sudah ada diantarkan di depan pintu apartemen.

Dari kamar masing masing, kita bisa melihat siapa saja tamu kita yang datang . Bila kita katakan "OK" maka baru sekuriti akan mengantarkannya ke lantai dimana kita tinggal.

Didalam hidup ini, ada enak dan ada yang tidak enaknya. Ibarat sekeping mata uang.selalu memiliki dua sisi. Dan bila kita mau memiliki mata uang tersebut, kita tidak bisa memilih mengambil satu sisi saja, melainkan mengambil kedua duanya.

Nah, tinggal di apartemen,juga ada enak dan ada yang tidak enak. Kalau tadi saya ceritakan fasilitas yang enak-enak saja, maka perlu saya sampaikan juga hal yang tidak enaknya.

Biaya Maintenance Fee + Air + Telpon + Listrik = Rp 40 Juta Rupiah / Tahun

Nah, ketika berenang dikolam indah.Mandi di kolam pijat dan menikmati mandi uap atau sauna, rasanya enak benar. Karena semuanya : "gratis" .Tetapi sesungguhnya semuanya itu, dipakai ataupun tidak, tiap 3 bulan rekening tagihannya datang. Dalam satu tahun, tidak kurang dari 40 juta rupiah. Nah, membayar ini baru terasa tidak enaknya.

Kemudian, walau hampir semua sekuriti dan cleaning sercive kenal dan ingat nama kami, ternyata tetangga sebelah kamar, hanya sekali saja ketemu dan sesudah itu tidak pernah ketemu lagi. Karena masing masing sibuk dengan urusan sendiri. Apalagi belakangan ini kami lebih banyak berada di luar negeri.

Keluarga Datang, Dimintai Tinggalkan KTP

Suatu waktu keluarga datang dari luar kota, kami lagi berada di kolam renang. Maka dengan sendirinya mereka tidak diijinkan naik kelantai 18. Sehingga mereka harus sabar menunggu selama lebih dari satu jam, sehingga kami selesai berenang.

Dan sementara kami, mereka diminta menitipkan KTP. Aduh,tentunya kami menjad risih, tapi setelah kami jelaskan, bahwa itu memang prosedural dari apartemen, keluarga jadi lega.

Masih ada lagi : Penghuni dilarang membawa masuk kucing, anjing dan binatang apapun, termasuk buah-buahan, seperti duren dan nangka.

Penghuni tidak boleh membawa masuk ataupun keluar barang barang, seperti TV, Perabotan rumah tangga, sebelum ada ijin tertulis dan dikawal oleh sekuriti

Dan yang terakhir, tapi tidak kurang pentingnya, bila terjadi pemadaman listrik atau lift mengalami kerusakan, maka penghuni harus sabar atau turun tangga secara manual.

Paparan diatas tentunya hanya garis besar suka duka tinggal di apartemen, tetapi setidaknya dapat memberikan gambaran bagi yang mungkin punya impian ingin memiliki apartemen.

Hari itu kami seharian di lantai 18, menatapi sekali lagi ruangan apartemen yang sudah kosong, karena esoknya sudah akan ganti pemilik. Apartemen ini kami jual dengan pertimbangan, kami hanya dua bulan dalam setahun tinggal dan harus mengeluarkan biaya yang lumayan besarnya.

Kami memutuskan untuk tinggal di apartemen yang lebih kecil, hanya dua kamar dan cukup untuk kami berdua, karena anak-anak sudah memiliki rumah masing masing.

Pada saat artikel ini dipostingkan, apartemen lantai 18 sudah bukan lagi milik kami. Memang ada rasa sedih, karena itulah pertama kalinya saya membelikan istri saya sesuatu yang cukup bernilai, tetapi harus diikhlaskan untuk dilepas, demi efisiensi.

Mount Saint Thomas, 14 Oktober 2013

Penulis : Tjiptadinata Effendi
Tempat, Tanggal Lahir : Padang, 21 Mei 1943
Alamat :
- 69 The Avenue, Mount Saint Thomas.NSW.2500 /Australia
- Mediterania Boulevard Apartement Lantai 27 BL
   Kemayoran/Jakarta

regional.kompasiana.com