Sabtu, 09 November 2013

Festival Inti 2013 di Mega Glodok Kemayoran


Festival Inti 2013 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) di lobi Mega Glodok Kemayoran (MGK), Jakarta Pusat, Kamis (07/11/13) berlangsung semarak.

Festival diawali dengan kegiatan fun bike yang memperebutkan hadiah utama dua unit sepeda motor. Selanjutnya sekitar pukul 10.00 WIB digelar festival kuliner dengan melibatkan sekitar 150 pedagang makanan dan minuman.

Acara semakin meriah dengan suguhan musik, pawai budaya berupa pertunjukan makan api dalam atraksi jatilan, dan barongsai. Para pengunjung terlihat larut menikmati aneka makanan diiringi berbagai suguhan hiburan panggung.

Festival bertema 'Satu dalam Kebinekaan' ini bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) III Inti yang akan digelar mulai 1 sampai 3 November 2013. Tidak hanya itu, di lantai dua Mega Glodok Kemayoran juga digelar bakti sosial pengobatan dengan metode tusuk jarum.

Ketua Panitia Festival Inti 2013 I Wayan Suparmin mengatakan, festival kali ini yang kedua digelar. Kegiatan fun bike diikuti sekitar 1.000 peserta, sedangkan festival kuliner diikuti 150 pedagang makanan dan 50 pedagang batik serta produk kerajinan.

Untuk festival kuliner, kata I Wayan Suparmin, masyarakat bisa mendapatkan berbagai jenis makanan dengan harga yang terjangkau seperti soto betawi yang hanya dibanderol Rp 15.000 dan mie ayam Rp 10.000.

"Kami berharap ini bisa menjadi ajang warga sekitar untuk refreshing," tuturnya. Lebih lanjut dikatakan, kegiatan karnaval diikuti sekitar 500 peserta yang berjalan dengan membawa bendera merah putih, diiringi kelompok marching band yang memainkan musik perjuangan.

Rute yang dilalui sepanjang Jalan Kemayoran menuju Jalan H Ung, kemudian kembali ke MGK. "Untuk karnaval memang kita konsep untuk memperingati Sumpah Pemuda," papar I Wayan.

Hanny Liem, seorang pengunjung, mengaku terhibur dengan kegiatan yang digelar. Setelah mengikuti fun bike, dia bisa mencicipi berbagai masakan yang dijajakan oleh para pedagang dalam festival kuliner tersbut.

Tidak hanya itu, Hanny juga mengaku baru sekali melihat ada orang bisa memakan api dalam atraksi jatilan. "Kalau barongsai, saya sudah kerap melihatnya, tapi atraksi orang makan api baru kali ini," ungkapnya.

koran-sindo.com