Kriminalitas Di Kemayoran Makin Canggih

Frekuensi terjadinya kriminalitas yakni pencurian di kawasan kompleks Kemayoran tidak hanya masih tinggi tapi juga makin bervariasi.

Curas (pencurian dengan kekerasan) seperti penjambretan, penodongan atau pencongkelan spion mobil, sudah terbilang jamak. Terlebih di sekitar bulan Juni-Juli tatkala Pekan Raya Jakarta digelar.

Pencurian lampu taman, lampu PJU (penerangan jalan umum), atau kabel-kabel yang belum sempat ditanam, juga tidak jarang terjadi sejak PPKK belum dipimpin oleh direktur utamanya sekarang, Hendardji Soepandji.

Tapi modus dan obyek yang dicuri sekarang ternyata semakin canggih. Direktur PP (Perencanaan dan Pembangunan) PPKK Sulistyo Wicaksono melaporakan pada rapat direksi Senin (31/10), pohon-pohon pun dicuri !!!

Kalau pohon kecil, apalagi yang tumbuh dalam pot, bisa dianggap wajar. Tapi pohon-pohon yang oleh Sulistyo dilaporkan telah hilang itu adalah jenis ketapang dan beringin yang diameternya mencapai 1,5 meter.

Lebih aneh lagi, proses pencurian pohon-pohon besar itu diketahui oleh petugas Satpam PPKK yang sedang bertugas. "Jam 12 malam Satpam melarang pohon dicabut, tapi jam 4 pagi petugas Satpam yang lain mengijinkan", tutur Sulistyo.

Pohon beringin dan ketapang itu (seluruhnya lima) ternyata diboyong ke Ancol, dan di sana ada yang sudah siap menampung, yakni pemborong pembangunan sebuah apartemen mewah.

Dengan kesaksian sejumlah orang dan bukti-bukti antara lain foto ketika pohon itu digali untuk diboyong, para tersangka pelaku telah diketahui dan telah diusut oleh Divisi PBL (Pengamanan dan Bina Lingkungan) PPKK.

Bahkan pihak pemilik property tersebut, yakni sebuah grup yang cukup ternama, sudah datang ke kantor PPKK untuk bertemu dengan Hendardji dan menyatakan penyesalannya.

Hendardji memang sangat menyesalkan pencurian tersebut. Bukan saja karena terbukti ada kelalaian dan aksi tak terpuji  dari oknum petugas satpam PPKK tapi juga ada pemborong dari sebuah grup properti besar yang mau jadi penadah.

sumber : setneg-ppkk.co.id