Minggu, 02 Januari 2011

Kelompok Tani Kemayoran Olah 'Toga' Jadi Keripik


Kreativitas KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan), Kecamatan Kemayoran, patut diacungi jempol. Mereka mampu mengolah TOGA (Tanaman Obat Keluarga) menjadi penganan ringan yang menarik minat orang untuk mengonsumsinya.

KTNA mengolah tanaman obat yang pahit dan tidak enak, menjadi makanan sejenis keripik dan rempeyek yang lezat rasanya serta berkhasiat menyembuhkan penyakit.

Tanaman obat yang di olah menjadi keripik atau rempeyek, diantaranya daun sirih, daun Mahkota Dewa, Pecah Beling dan Sambung Nyawa. "Tanaman ini dapat menjadi keripik yang enak rasanya. Kami harapkan bantuan pemerintah untuk mempromosikan sehingga bisa menembus pasar dan menjadi tambahan pendapatan warga," kata Aminah, Ketua KTNA Kecamatan Kemayoran.

Aminah menjelaskan bahwa Kecamatan Kemayoran telah memiliki KTNA yang tersebar di delapan Kelurahan dengan jumlah anggota tani nelayan masing-masing 10 orang tiap Kelurahan. Namun yang telah aktif bertani di pekarangan rumah masing-masing dan kreatif mengolah produk, baru di empat kelurahan, masing-masing kelurahan Utan Panjang, Gunung Sahari Selatan, Kebon Kosong, dan Kelurahan Serdang.

Aktivitas KTNA yang di bina langsung Suku Dinas (Sudin) Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat ini, bertujuan menghijaukan lingkungan permukiman atau halaman rumah masing-masing dengan menanam berbagai jenis Toga. Produk pertanian diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman, serta obat tradisional keluarga."Produk tani ini awalnya untuk kebutuhan keluarga, namun belakangan menembus pasar domestik", ujar Aminah.

Selain olahan kripik dari daun sirih, pecah beling, sambung nyawa dan mahkota dewa, anggota KTNA Kemayoran juga telah memproduksi sejenis kuliner ringan seperti mie, kue bolu, kue talam, dan panganan lainnya yang terbuat dari ubi jalar, serta mie untuk anak usia di bawah lima tahun (Balita) terbuat dari daun katuk dan brokoli, juga aneka sirup wortel, markisa, tanaman lidah buaya, jahe, dan bunga rosela.

Di tempat terpisah, Kepala Sudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat, Widodo mengungkapkan bahwa 8 Kecamatan di Jakarta Pusat telah memiliki KTNA dengan anggota tersebar di 44 Kelurahan, dan pada  Kelurahan tertentu hampir merata di tiap RW. Pembentukan dan pembinaan anggota KTNA ini bertujuan menghijaukan lingkungan, utamanya di lingkungan padat, sekaligus dalam kaitan diversifikasi (penganekaragaman) pangan.

Selanjutnya dii jelaskan pula, untuk program penghijauan ini, kata Widodo, seluruh bibit tanaman disediakan dari Sudin Pertanian dan Peternakan termasuk mengarahkan cara menanam, memelihara, dan menata penghijauan. Seperti penghijauan jalan-jalan lingkungan, diarahkan dengan penanaman sistem pergola dengan jenis tanaman rambat markisa dan anggur, sehingga selain membuat lingkungan teduh, hasilnya juga dapat dimanfaatkan.

Senada dengan hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Walikota Jakarta Pusat, Fatahillah, mengaku sangat terkesan atas penghijauan yang dilakukan oleh warga Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dirinya berjanji akan menugaskan jajaran Sudin Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menegah dan Perdagangan guna membantu mempromosikan produk warga.

sumber : beritajakarta.com