Kamis, 30 Juni 2011

Issue Premanisme di lokasi PRJ, Bohong ?


Beberapa waktu lalu, sempat diisukan adanya aksi premanisme di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011. Aksi tersebut, antara lain pemalakan parkir serta harga makan yang selangit. Tapi apakah isu tersebut benar ?

Jika berkunjung ke Jakarta Fair, terlihat polisi dan anggota Satpol PP berjaga-jaga di setiap sudut. Para pedagang kaki lima pun memasang tarif makanan dan minuman yang masih dalam batas wajar.

Masyarakatpun mengaku merasa aman ketika berkunjung ke Jakarta Fair di Kemayoran, Jakarta Pusat, tersebut.

Rasa aman tercipta baik ketika masih berada di luar arena maupun ketika di dalam arena. Memarkir kendaraan di lahan parkir di luar arena PRJ juga tidak perlu merasa was-was.

Salah satu pengunjung PRJ, Agus (30), mengaku merasa aman memarkir sepeda motor di luar arena PRJ karena petugas parkir sejak awal sudah meminta ongkos parkir yang hanya sebesar Rp10.000 saja.

"Awalnya saya merasa itu cukup mahal, tapi akhirnya saya langsung kasih saja. Petugas parkirnya juga baik, selain itu ini kan ini acara tahunan, jadi saya pikir masih dalam batas wajar saja dan aman-aman saja kok parkir di sini", katanya, Minggu (26/6) malam.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dita (27). Dita yang mengunjungi PRJ mengaku sempat membaca pesan di jejaring sosial bahwa parkir liar serta makan di seputar kawasan PRJ mematok tarif tinggi dan mengandung unsur pemalakan.

“Saya tidak khawatir, soalnya banyak petugas keamanan untuk masalah parkir. Lagipula sebelum memarkir maupun makan kan saya tanya dulu ke mereka berapa tarif yang dikenakan,” ungkapnya.

Humas PRJ Bantah Adanya Premanisme

Terkait dengan beredarnya kabar bahwa kawasan seputar Arena PRJ Kemayoran marak premanisme, pemalakan, dan pemasangan tarif makan yang tidak wajar. Hal ini dibantah oleh Humas Jakarta Fair Kemayoran 2011, Dinar Hanggarini, Rabu (29/6).

"Di seputaran Arena PRJ banyak polisi dan Satpol PP yang berjaga di setiap sudut untuk mengamankan. Para pedagang kaki lima pun memasang tarif makan-minum yang masih dalam batas-batas wajar. Jadi, tidak benar isu itu," ungkap Dinar.

Ia menyebutkan, di seputar Arena PRJ Kemayoran kini terdapat empat titik posko keamanan. Masing-masing posko tersebut ada di depan Pintu 1 PRJ, di seberang Bunderan PRJ, di bawah fly over Benyamin Suaeb, dan Bunderan Gambir Expo. Belum lagi mobil patroli polisi yang mondar-mandir keliling arena, serta mobil Satpol PP yang juga bersiaga di berbagai titik.

"Di posko yang terletak di depan Pintu 1 PRJ sedikitnya 50 polisi dan 50 aparat Satpol PP tampak bersiaga menjelang jam buka Jakarta Fair. Di antara mereka juga terdapat puluhan anggota ormas pemuda yang turut membantu pengamanan kawasan Kemayoran, begitu pula di posko lain," tutur Dinar.

Menurutnya, di jalan-jalan menuju arena PRJ pun petugas keamanan telah disiagakan. Kesiagan itu seperti di Jalan HBR Motik, Jalan Industri, Jalan Rajawali Selatan, Jalan Kawasan PRJ, dan Jalan Benyamin Suaeb. Sementara mobil patroli polisi dan Satpol PP juga terus berkeliling lokasi.

"Ini bertujuan untuk membuat masyarakat merasa aman dan nyaman selama berkunjung ke Jakarta Fair. Selain itu, juga untuk mencegah pihak tak bertanggungjawab yang mencoba mengambil keuntungan dari pengunjung yang membludak," jelas Dinar.

Mengenai tarif parkir yang dinilai memberatkan pengunjung, Dinar merinci kisaran tarif parkir bagi pengunjung Jakarta Fair. Tarif parkir di luar Arena PRJ tak lebih dari Rp 20.000 untuk mobil atau lebih mahal Rp 5.000 dibandingkan parkir resmi di dalam Arena PRJ yang hanya dipatok Rp 15.000.

Untuk sepeda motor, pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000 atau lebih mahal Rp 2.000 dibanding parkir di dalam area parkir PRJ yang hanya dipatok Rp 8.000.   

sumber: okezone.com, tribunnews.com