Kamis, 12 April 2012

Polisi Kejar Pelaku Geng Motor di Tawuran Berdarah


Pasca keributan diduga melibatkan antar geng motor yang menewaskan seorang anggota TNI AL dan seorang pelajar, sampai Rabu (11/4) tim Polda Metro masih mengejar sedikitnya tiga pelaku insiden berdarah tersebut.

Korban tewas mengenaskan itu, Kelasi Satu TNI AL Arifin  disinyalir menjadi sasaran penganiayaan sebuah geng motor di Jalan Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (7/4). Staf  Mako TNI Armabar tersebut mengalami luka beberapa bagian tubuhnya.

Korban insiden keributan geng motor lainnya diduga terkait peristiwa penganiayaan sebelumnya tersebut menewaskan pelajar sebuah SMU bernama Soleh.   Almarhum berusia 17 tahun itu meninggal sesuai menonton balapan liar di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (8/4).

Tragisnya, kelompok pembunuh Soleh juga menganiaya sejumlah rekan almarhum lainnya yakni, Syarif, Mul, Fajri, Caesaer dan Reza masing-masing mengalami luka serius akibat tusukan senjata tajam.  Sepeda motor Yamaha Cripton  B 3186 PX milik kelompok Soleh juga dihancur dibakar pelaku. Kepala Bidang Humas Polda Metro Kombes Pol Rikwanto mengatakan identitas pelaku keributan yang menewaskan  Soleh serta melukai empat korban sama lainnya telah diketahui petugas. 

“Seorang pelaku juga telah diamankan, termasuk pelaku sama lainnya kini dalam pengembangan pengejaran tim Polda Metro,” kata Rikwanto kepada SP, Rabu pagi. 

Sementara itu, Kabidpenum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Boy Rafli mengatakan petugas tidak mentolilir terhadap siapa saja yang terbukti terlibat kriminal seperti membahayakan keselamatan masyarakat akan dilakukan tindakan tegas.   Demikian terkait insiden keributan diduga melibatkan geng motor, Polri tidak dapat menindak organisasi yang menaungi kelompok yang terlibat kriminal tersebut.

 “Namun polisi hanya menindak anggota dari setiap kelompok yang melanggar hukum. Pasalnya, jika berkumpul, berserikat itu hak setiap warga negara dan tidak ada pelarangan. Yang pasti, tindakan tegas harus dilakukan proses hukum karena faktanya sudah membahayakan," ujar Boy di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (10/4). 

Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan petugas telah mengidentifikasi sedikitnya ada 20 lokasi di Ibukota disinyalir kerap dijadikan ajang balap liar.

”Kawasan tersebut di Jakarta Pusat sekitar Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jalan Pramuka, Jalan Asia Afrika, dan Jalan KH Mas Mansyur. Kemudian di Jakarta Utara seputar Danau Sunter. Jakarta Barat Jalan Raya Panjang dan Cengkareng. Jakarta Timur di daerah Taman Mini, Duren Sawit. Untuk Jakarta Selatan, seputar Jalan TB Simatupang, dan Lenteng Agung,” kata Budiyanto.

suarapembaruan.com