Kamis, 05 Januari 2012

Layanan Ekosistem Kawasan Hutan Kota Kemayoran


Ekosistem basah dan kering yang dimiliki Hutan Kota Kemayoran untuk menjadi paru-paru bagi kawasan sekitarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan.

Struktur vegetasi hutan kota yang yang bersifat multistrata dapat memberikan ruang tumbuh bagi berbagai jenis tumbuhan lain (selain pohon), baik perdu, semak, maupun epifit sehingga akan memiliki keanekaragaman yang tinggi.

Adanya hubungan antara struktur dan fungsi ekosistem yang baik akan memberikan layanan ekosistem berupa barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui layanan ekosistem yang disediakan

Hutan Kota Kemayoran berdasarkan nilai potensi dan cakupan pemanfaatan layanan tersebut. Identifikasi layanan ekosistem ini untuk memperoleh suatu informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan arahan rencana pengembangan pengelolaan Hutan Kota Kemayoran.

Metode penelitian menggunakan dominan metode kualitatif untuk mengetahui bentuk layanan ekosistem yang disediakan Hutan Kota Kemayoran, siapa saja pihak yang memanfaatkan layanan tersebut dan strategi yang digunakan untuk mempertahankannya.

Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat sekitar kawasan terhadap keberadaan Hutan Kota Kemayoran beserta layanan ekosistem yang disediakannya melalui kuisioner.

Berdasarkan hasil penelitian, bentuk layanan ekosistem yang tersedia di Hutan Kota Kemayoran meliputi jasa pengaturan, jasa kultural dan jasa pendukung. Pihak-pihak yang memanfaatkan layanan ekosistem ini adalah para peneliti, para akademisi, masyarakat sekitar kawasan, masyarakat yang sekedar melintas di depan kawasan serta masyarakat yang melakukan kegiatan memancing di area waduk.

Pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan Hutan Kota Kemayoran adalah positif, 86,31 % responden mengetahui keberadaan kawasan dan umumnya merasakan udara yang lebih sejuk dan nyaman saat melintas atau melakukan interaksi/kegiatan disekitar kawasan.

Pengetahuan masyarakat terhadap bentuk layanan ekosistem dan manfaatnya tidak cukup baik karena manfaat tersebut belum dapat dirasakan secara langsung. Namun keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian dan ketertarikan mengetahui informasi lebih jauh tentang kawasan sangat tinggi.

Strategi yang perlu dilakukan dalam mempertahankan layanan ekosistem yakni dengan membuat kebijakan/respon yang meliputi aspek perencanaan pengelolaan, perlindungan dan pengamanan hutan serta penguatan kelembagaan dan regulasi dengan memperhitungkan kondisi, potensi dan daya dukung kawasan.

http://pustaka.unpad.ac.id