Kamis, 10 Maret 2011

Pembangunan Menara Jakarta Akan Dilanjutkan


Setelah terhenti hampir tujuh tahun, pembangunan Menara Jakarta akan dilanjutkan. Itulah kesimpulan pada pertemuan antara Direksi PPKK de- ngan pimpinan PT PJP (Prasaja Japa Pramudja) di kantor PPKK, Rabu (9/3).

Pertemuan dipimpin oleh Dirut PPKK, Hendardji Soepandji dan PT. PJP diwakili Handaka Santosa dan Steve. Selain itu hadir pula para direktur dan kepala divisi terkait PPKK.

Menara Jakarta merupakan gagasan dari Presiden Soeharto yang dimaksudkan sebagai salah satu ikon nasional di Jakarta di samping Monumen Nasional (Monas) yang sudah jauh lebih dulu berdiri di depan Istana Negara. Menara Jakarta direncanakan menjadi bangunan tertinggi di Indonesia yakni 558 meter. Lokasi menara tersebut berada di blok C-8 Komplek Kemayoran.

Di dalam menara yang semula diharapkan menjadi bangunan tertinggi di Asia itu akan juga ditempatkan antena dan pemancar TV serta sejumlah pusat kegiatan yang akan mampu menarik banyak wisatawan, termasuk sebuah restoran berputar.

Menurut Handaka, pembangunan menara yang sudah mencapai 40% terhenti karena kesulitan pendanaan. Para pemegang saham, di antaranya grup Kompas yang memiliki saham 25%, juga bekum bisa memasok dana yang dibutuhkan. Untuk itu PJP minta di beri waktu beberapa bulan lagi untuk mencari investor baru.

Hendardji, yang terbiasa dengan etos kerja cepat dan keras, hanya mau memberi waktu sampai April 2011. "Menara Jakarta harus segera dibangun bersama bangunan-bangunan lain yang mangkrak di kawasan Kemayoran ini. Kalau tidak sanggup cari investor, kami yang akan mencarinya sendiri", ujarnya.

Seruan Dirut PPKK itu segera ditanggapi Handaka dengan kesediaannya untuk mencari investor baru dan melanjutkan pembangunan Menara Jakarta selambat-lambatnya bulan Juni 2011. Permintaan penangguhan waktu pelaksanaan itupun akhirnya di setujui dalam rapat tersebut.

"Yang pasti, Menara Jakarta harus menjadi kenyataan. Ini gagasan yang dahsyat dari pmpinan negara kita yang harus benar-benar kita laksanakan. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk menjadi negara yang masuk kelompok 10 besar dunia pada tahun 2025", pungkas Hendardji.

sumber : setneg-ppkk.co.id