Rabu, 10 Agustus 2011

Kawasan Masjid Akbar Kemayoran Ajang Ngabuburit


Waktu menunjukkan pukul 17.50 WIB. Waktu berbuka puasa sudah tinggal menunggu hitungan detik. Sepanjang jalan Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta Pusat, telah hiruk pikuk oleh berbagai kegiatan.

Sisi jalan yang berada diantara Rumah Susun Kemayoran dengan apartemen Kemayoran dipadati kendaraan roda dua yang diparkir disepanjang jalan tersebut.

Lokasi jalan Masjid Akbar memang menjadi pilihan utama para remaja untuk menunggu waktu berbuka. Di sepanjang trotoar, tampak sederet warung makanan yang dapat dijadikan menu berbuka puasa. Tidak hanya itu, pedagang dadakan yang menjual berbagai menu makanan ta'jil pun, menjadi pilihan lain untuk berbuka.

Beberapa remaja yang mempunyai keahlian dalam mengendarai sepeda juga ikut meramaikan suasana tersebut. Tanpa memungut bayaran, remaja belasan tahun ini beradu ketangkasan dalam mempermainkan sepeda. Begitu atraksi sulit sukses dilakukan, sejumlah penonton riuh memberikan tepukan tangan. Pantas saja, bunderan Masjid Akbar Kemayoran seperti magnet bagi remaja yang ngabuburit.

Seperti yang dilakukan Wawan (20) warga Jalan Bendungan Jago, Jakarta Pusat. Ia mengaku, selalu menghabiskan waktu berbuka puasa di sekitar kawasan Masjid Akbar Kemayoran. ":Kalau nongkrong disini waktunya cepat, bisa sekalian cuci mata segala", ujar pria yang mengaku kuliah disalahsatu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Lain Wawan, lain pula Ajeng (18). Wanita yang baru saja tamat Sekolah Menengah Atas (SLTA) ini mengaku, tak hanya sekedar nongkrong, dirinya juga berbuka puasa di lokasi ini. "Aduh dirumah ga ada menu berbuka puasa selengkap disini. papa dan mama belum pulang kerja, jadi kita dapat jatah uang mingguan untuk buka sendiri", ucapnya.

Hiruk-pikik menjelang berbuka di jalan yang berhubungan langsung dengan Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, ternyata tak hanya dirasakan para muda-mudi, para pedagang pun turut merasakannya. Penghasilan yang mereka dapat meningkat jika Ramadhan tiba. "Lumayanlah dibanding hari biasa. Bisa dua kali lipatnya. Maklum saja saat Ramadhan banyak orang yang datang kemari. Apalagi saat berbuka puasa", jelas Rohmad, pedangan Bubur yang biasa mangkal di sekitar bundaran Masjid Akbar.

Memang suasana yang terasa, begitu memanjakan pengunjung dan pedagang. Keadaan lampu jalan yang temaram, seakan menjadi keindahan sendiri diwaktu berbuka. Selain suasana yang mendukung untuk berbuka puasa, jajanan atau minuman pun dapat dibeli dengan harga murah. Seporsi kolak pisang dan es buah dapat di beli dengan harga sekitar Rp 5000. Begitu juga dengan makanan penganjal perut seperti siomay atau goreng-gorengan, harganya terjangkau dan dapat disesuaikan dengan isi kantong.

"Emang tempat yang pas buat buka puasa, setelah berbuka kita juga bisa langsung Shalat di Masjid Akbar", teriak salah satu pengunjung. Ehm, tampaknya menjadi tempat yang menyenangkan untuk ngabuburit. Anda ingin mencoba?

sumber : beritajakarta.com