Senin, 25 Juni 2012

Di PRJ, Bakpia Yogya Menyaingi Kerak Telor Betawi


Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) awalnya memang memamerkan sisi kebudayaan Betawi. Atas alasan itulah kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan ulang tahun kota Jakarta setiap 22 Juni.

Namun, seiring waktu PRJ kini malah dijadikan ajang promosi bisnis dari produk lokal maupun internasional srta minim dalam menampilkan pameran budaya.

Dalam 10 tahun terakhir, arena PRJ sepi dengan kebudayaan-kebudayaan lokal asal Betawi. Padahal, PRJ ini merupakan acara tahun pemerintah daerah dalam memamerkan budaya-budaya lokal. Namun, pihak PT Jiexpo membantah hal tersebut.

PT Jiexpo mengklaim adanya kebudayaan Betawi yang dipamerkan dalam tiga kali seminggu. Kebudayaan tersebut dipamerkan keliling arena PRJ seperti Ondel-Ondel dan tarian-tarian khas Betawi.

"Di hall B1 itu kan semuanya ada pameran untuk DKI Jakarta, disamping itu kita selalu mengadakan tiga kali dalam seminggu karnaval Betawi seperti Ondel-Ondel," kata Marketing Direktor PT Jiexpo, Ralph Schneumann kepada merdeka.com di Arena PRJ, Sabtu kemarin.

Tak hanya kebudayaan Betawi, Ralph menyebut panitia juga menyediakan stan yang menampilkan ciri khas daerah-daerah di Indonesia. Bahkan, ada salah satu peserta asal Yogyakarta menampilkan Bakpia Pathok. Seakan menyaingi panganan khas Betawi kerak telor, makanan khas Yogja tersebut selalu hadir dalam setiap pameran PRJ.

"Kita juga punya pertunjukan untuk budaya-budaya yang lain," tegasnya.

Supervisor Bakpia Pathok, Ateng Wakijan mengatakan, dari sejak PRJ tahun 1991 Bakpia Pathok selalu hadir.

"Tampil di PRJ selalu memberi keuntungan buat kami, selain dapat keuntungan penjualan. Kami juga dapat mempromosikan kebudayaan Yogya di sini," kata Wakijan.

"Mereka tidak perlu ke Yogya untuk membeli Bakpia ini. Dan di akhir pekan penjualan kami naik dua kali lipat dibanding pada waktu hari biasa," tambahnya.

merdeka.com