Rabu, 07 Desember 2011

PPKK Sambut Baik Busway Masuk Kemayoran


Direktur Utama PPKK Hendardji Soepandji menyatakan pihaknya menyambut baik kehadiran jaringan transportasi busway memasuki kawasan Kemayoran. “Ini suatu keuntungan luar biasa yang harus kita manfaatkan,” katanya.

Hendardji menyatakan hal tersebut Selasa (6/12) ketika menerima rombongan dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang dipimpin oleh Heru Panatas, Kepala Biro Perencanaan Sarana dan Prasarana Kota.

Dalam rombongan itu juga terdapat unsur Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan dan operator busway.

Jaringan busway yang akan memasuki kawasan Kemayoran merupakan bagian dari Koridor 12 yang menghubungkan kawasan Pluit hingga Tanjung Priok.

Di kawasan Kemayoran alat transportasi massal tersebut akan menyinggahi tiga halte, yakni di depan kantor Pelni (Jl.Angkasa), depan PRJ (Jl.,Benyamin Sueb) dan di depan RS Mitra Kemayoran.

Jika semua rencana berjalan lancar, proses lelang baru diadakan pada April-Mei dan diperkirakan selesai pada akhir 2012. Karena itu pembangunan fisik berupa pembuatan halte dan pengerasan jalan baru akan dimulai pada awal 2013.

Menurut Heru, bagian jalan yang akan dilalui busway harus dikeraskan dengan beton karena akan menanggung beban kendaraan gandeng yang berat seluruhnya mencapai 15 ton (15.000 kg). “Pembuatan dan perawatannya merupakan tanggungjawab Pemda DKI,” tambahnya.

Hendardji menyampaikan rasa gembira dan terima kasihnya kepada Pemda DKI yang akan membuat jaringan busway melewati Kemayoran. Dalam kaitan itu ia menyampaikan tiga saran agar kehadiran busway tersebut bisa maksimal bagi kepentingan masyrakat luas.

Pertama, kata Hendardji, kawasan Kemayoran yang dikelola PPKK adalah aset negara sehingga Pemda DKI maupun PPKK harus mengadakan koordinasi dengan DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) di Kementerian Keuangan.

Kedua, agar jaringan busway ini terhubungkan dengan jaringan bis Damri yang selama ini telah melayani transportasi jurusan Kemayoran-Cengkareng. Ketiga, agar jaringan busway nanti juga berintegrasi dengan sistem transportasi lingkungan di kawasan Kemayoran.

Dapat ditambahkan, Pemda DKI juga telah memiliki rencana untuk membuat jalan layang yang melintasi kawasan Kemayoran, juga melalui Jl. Angkasa, menuju Sunter dan seterusnya ke Pulo Gebang.

Saran Hendardji agar jalan layang itu diubah menjadi jalan bawah tanah disambut positif dengan akan diteruskan ke Pemda DKI.

www.setneg-ppkk.co.id