Selasa, 24 November 2015

Subkhi, Polisi Gadungan Penipu Dari Kemayoran




Seorang polisi gadungan penipu, Ahmad Subkhi, memiliki pacar cantik dan tinggal di rumah mewah.

Sementara orangtuanya, hidup pas-pasan di kawasan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Orangtuanya sehari-hari bekerja menjual gado-gado.

Subkhi kini tengah diburu polisi Polda Metro Jaya. Dia dilaporkan kasus penipuan investasi pembangunan jalan. Ada 5 korbannya yang melapor. Kini Subkhi menghilang entah kemana dengan membawa uang hasil penipuan sekitar 7 milliar.

Salah satu korbannya, Tedy Tesimen (38), tertipu sampai Rp 1,1 milliar oleh Subkhi. Begitu juga 5 korban lainnya, rata-rata tertipu dengan nilai Rp 1 milliar.

Oleh Subkhi, Tedy diajak berinvestasi dalam sebuah pembangunan jalan di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu pada pertengahan 2014 lalu. Tedy dijanjikan keuntungan 50 persen dari total investasinya.

Di bulan November 2014 sampai 6 bulan berikutnya, Tedy mentransfer uang sampai total akhirnya Rp 1,1 milliar.

"Meyakinkan sekali caranya," kata Tedy. Apalagi Tedy mengaku sebagai anak buahnya mantan Kapolri, Jenderal Sutarman. Serta banyak pula mengenal polisi-polisi lain berpangkat tinggi.

Bahkan sebelum Tedy mulai mentransfer uang, Subkhi mengajak Tedy melihat lokasi pembangunan di Kabupaten Kepahiang.

Disana semuanya tambah meyakinkan. Terutama lantaran Tedy dijemput oleh Kepala Dinas PU Kabupaten Kepahiang, Efredy Damri. Makanya Dia pun yakin dan memilih berinvestasi. Tambah yakin lagi, ketika itu ada anggota Brimob yang menjemput Tedy dan mengawalnya.

"Setelah tahu sekarang, ternyata Kepala Dinas PU itu tertipu juga oleh Subkhi ini," kata Tedy kepada wartawan, di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Senin (23/11/2015).

Tedy mengaku, Dia sebenarnya kenal lebih dulu dengan pacar Tedy yang cantik itu. Dia mengenalnya sejak 2 tahun lalu di sebuah klub malam.

Baru kemudian pada pertengahan 2014 lalu perempuan itu rupanya berpacaran dengan Subkhi si polisi gadungan penipu.

"Nah, perempuan itu lalu mengenalkan pacarnya yang penipu itu ke saya," kata Tedy. Kemudian Subkhi banyak bercerita tentang dirinya.

Dia mengaku sebagai polisi berdinas di Propam Mabes Polri dengan pangkat Ajun Komisaris. Dia mengaku pernah menjadi stafnya Pati Polri.

Tedy juga pernah diajak ke rumah Subkhi yang mewah di perumahan Imperial Gading di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Subkhi mengaku rumah itu miliknya.

"Tapi setelah saya telusuri, setelah saya sadar tertipu, ternyata dia mengontrak rumah itu," kata Tedy.

Menurut Tedy, pacar polisi gadungan itu tinggal di sebuah apartemen di Kelapa Gading. Dia sempat diperiksa polisi, tapi tak banyak keterangan yang bisa didapat. Sebab Subkhi menghilang tanpa pernah bilang ke pacar cantiknya itu.

Ternyata, kata Tedy, Subkhi hanya anak biasa yang tumbuh di kawasan Sumur Batu, Kemayoran. Ayahnya menghidupi diri dengan menjual gado-gado.

"Kalau kata ayahnya, si Subkhi ini kerjanya serabutan. Ayahnya tak tahu persis juga. Saya sudah bertemu ayahnya," ucap Tedy.

Tedy melaporkan Subkhi ke Polda Metro Jaya pada 11 Juni 2015 lalu dengan nomor laporan, LP/2300/6/2015/PMJ/Ditreskrimum. Kemudian ada 4 korbannya yang juga yang melaporkannya, termasuk seorang pamannya.

"Sampai sekarang belum didapatkan Dia ini, masih kabur," kata Tedy agak heran mengapa polisi bisa begitu lama meringkus Subkhi.

Sementara itu, Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Fadli Widiyanto, mengaku bahwa tersangka polisi gadungan itu kabur.

"Sudah pernah kita cari itu ke kos-kosannya juga, tetapi sudah tak ada juga. Ngekos juga dia itu," kata Fadli petang ini.

Menurut Fadli, pelaku cenderung licin dan sudah terbiasa melakukan penipuan. "Ini sedang kita kejar terus makanya," ucap Fadli.

sumber : portalkriminal.com