Rabu, 14 September 2011

Tawuran Pelajar ; Saling Ejek Berujung Maut


Aldino Roke Utama (14), siswa SMP 79 Kemayoran, Jakarta Pusat, adalah korban dalam aksi tawuran antar pelajar yang terjadi Senin 12 September 2011 sekitar pukul 15.30 WIB. Tawuran pelajar SMP 79 versus SMP 269 terjadi di Jalan Angkasa Ujung, Kemayoran, Jakarta Pusat

Sore itu Aldino dan teman-temannya pulang sekolah menggunakan motor. Entah kenapa terjadi ejek-ejekan dengan siswa SMP lain hingga terjadi perkelahian massal. Dalam tawuran tersebut, Aldino, atau yang biasa di sapa Dino, di pukul kepalanya dengan batu oleh JU (16).

"Korban terjatuh setelah terlibat saling lempar batu. Belum sempat berhasil berdiri, kepala korban langsung di kepruk batu oleh pelajar lain," ujar Kapolsek Metro Kemayoran, Kompol Sudanto.Sejumlah rekan Aldino pun diperiksa polisi untuk mengusut tewasnya pelajar tersebut.

Oleh rekan-rekannya, Dino yang pingsan itu di bawa ke poliklinik. Namun kemudian di rujuk ke RS Mitra Kemayoran dan akhirnya meninggal dunia. "Korban tewas dengan luka pukulan batu di bagian kepala," ujar Kapolsek Kemayoran, Kompol Sudanto, Selasa (13/09/11).

Di tuturkan Sudanto bahwa kedua kelompok pelajar itu saling serang dengan menggunakan batu. Dino yang saat itu tidak bisa mengelak menjadi bulan-bulanan massa. "Pelaku menurut keterangan saksi, memukul korban dengan batu hingga kepalanya berdarah," lanjutnya.

Tidak lama setelah kejadian, JU di tangkap di rumahnya di Jalan Kalibaru Timur XXIV, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan JU adalah pelaku tunggal. "Pelaku kita jerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara," papar Sudanto.

Sudanto mengaku jajarannya telah berupaya melerai tawuran tersebut. Namun, para pelajar itu melakukan aksi tawuran di tempat lain setelah dibubarkan oleh Kepolisian. Di tambahkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak sekolah guna mengantisipasi aksi serupa.

"Tawuran adalah masalah sosial yang menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk guru. Guru berperan penting dalam masalah ini untuk memberi pengertian kepada muridnya," ujar Sudanto. Selain itu, orangtua Dino telah diberi pengertian untuk tidak melakukan aksi balas dendam. Mengingat, korban adalah anak dari salah satu ketua organisasi massa.

"Ya, kita sudah kasih pengertian kepada orangtuanya bahwa ini adalah kenakalan remaja dan tidak perlu diperluas," kata Sudanto. Guna mengantisipasi aksi serupa, aparat meningkatkan patroli di lokasi. "Setiap ada kumpul-kumpul pelajar, kita himbau untuk segera pulang karena kita khawatir mereka melakukan tawuran," pungkasnya.

swatt-online.com - humaspoldametrojaya.blogspot.com - jakartapress.com