Selasa, 12 April 2011

Percaya 'Gak Percaya


MITOS HANTU PENUNGGU GEDUNG PELNI

Gedung Pelni, sebuah bangunan yang berdiri dengan megahnya di tepi jalan Angkasa. Siang hari aktivitas di dalamnya pun cukup padat. Selain berfungsi sebagai loket penjualan tiket kapal laut terbesar, di gedung milik maskapai pelayaran PT Pelni ini terdiri dari beberapa unit perkantoran yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung serta perbankan. Namun sebelum mengalami pemugaran beberapa tahun silam, bangunan ini dikenal sebagai tempat yang cukup angker dan seram. Dulu sewaktu masih berupa gedung tua, tidak sedikit beredar kisah-kisah yang terkadang mampu membuat bulu kuduk kita berdiri.

Entah bagaimana asal muasalnya, sejak dahulu masyarakat setempat meyakini bahwa bangunan tersebut memang ada penunggunya. Konon bila larut tiba mereka berkeliaran sampai halaman atau bahkan keluar pagar gedung Pelni. Dari beberapa saksi mata makhluk-makhluk halus itu menampakkan diri dengan wujud yang beragam. Kemunculannyapun berbeda-beda, mulai dari hanya berupa penampakan hingga berdialog dengan manusia Ada yang sekedar “say hello” saja,atau terkadang melakukan perbuatan baik seperti memberi pertolongan. Terkadang berbuat sebaliknya, mereka menjahili orang-orang maupun kendaraan yang lewat. Bahkan dalam beberapa kasus kecelakaan lalu lintas, acap kali sebab kejadian dihubungkan dengan makhluk-makhluk halus tersebut. Entah itu kecelakan ringan maupun berat hingga pada peristiwa-peristiwa tabrakan yang mengakibatkan kematian.

Dari beberapa kisah mistis yang beredar, terdapat pula kejadian yang lucu. Yakni cerita tentang sepasang muda-mudi yang sedang pulang malam mingguan. Kala itu kira-kira jam sebelas malam. Hujan yang rintik-rintik membuat suasana ditempat itu terasa lengang. Karena si pemuda berniat mengantarkan kekasihnya sampai kerumah, maka dia berpesan pada pengemudi becak yang ditumpangi agar menunggunya. Lalu mereka berdua masuk kedalam gang yang terletak disamping gedung Pelni itu. Sesaat kemudian pemuda itu muncul kembali. Namun dijumpainya becak tersebut dalam keadaan kosong, sementara si tukang becak itu entah berada dimana. Karena gerimis belum juga reda, maka iapun duduk didalam becak. Mungkin karena memang mengantuk, si pemuda itupun tertidur.

Tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah suara. Ketika ia membuka mata, tampak olehnya seorang wanita muda berdandan menor dengan balutan busana sexy. Melihat hal yang demikian sontak pemuda tadi teringat kisah-kisah misteri yang sering diceritakan pacarnya tentang tempat tersebut. Tanpa menghiraukan teriakan wanita tadi serta merta pemuda itupun lari tunggang langgang. Sesampainya pada sebuah pos ronda, kepada orang-orang yang berada disit, meskipun dengan nafas tesengal-sengal, iapun menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya itu. Setelah mengetahui ciri-ciri dari wanita yang dimaksud, kontan seketika itu pula meledak tawa mereka. Bagaimana tidak ? Wanita yang disangka hantu oleh pemuda tadi tak lain adalah Desy, penduduk kampung sini. Janda beranak satu itu memang dikenal sebagai wanita yang sering keluyuran malam. Sementara akhirnya diketahui bahwa tukang becak yang menghilang tadi ternyata sedang buang hajat di kali seberang jalan.

Namun cerita tentang keangkeran gedung Pelni seolah tidak ada habis-habisnya Pernah suatu ketika seorang karyawan PT Pelni yang sedang dinas lembur berniat hendak bermalam di kantor. Iapun memutuskan untuk tidur di sofa. Namun ketika terbangun keesokan harinya, didapati dirinya berada pada sebuah gudang yang berada dibagian belakang gedung. Dan yang anehnya lagi ternyata tempat itu terkunci dari luar. Untung saja ia dapat segera ditolong oleh satpam yang mendengar teriakannya. Belum lagi menurut penuturan dari beberapa satpam serta pegawai PT Pelni lainnya, mereka mengaku pernah melihat arwah penasaran ditempat itu. Bahkan pernah ada karyawan yang sampai mengundurkan diri karena diduga stress setelah kejadian penampakan yang dialaminya.

Dulu ketika jalan Angkasa belumlah selebar kini, kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Beberapa tahun yang lalu pernah terjadi sebuah peristiwa tabrakan beruntun yang cukup dahsyat. Dimana saat itu kira-kira empat atau lima mobil jungkir-balik sementara beberapa penumpangnya tewas seketika. Tidak diketahui secara rinci sebab musabab kecelakaan itu terjadi. Namun karena lokasi kejadiannya berada disekitar gedung Pelni, maka lantas saja masyarakat sekitar menghubungkan peristiwa tersebut dengan mitos-mitos yang ada. Antara lain karena kurang diberi sesajen maka  bahurekso gedung itu marah hingga meminta tumbal manusia. Atau para pengendara mobil itu kuwalat karena lewat tanpa permisi serta beberapa spekulasi yang bersifat mistis lainnya yang belum tentu jelas kebenarannya.

Memang seiring dengan dipugarnya tahun 1994 menjadi 12 lantai, kisah-kisah berbau mistis seputar gedung Pelni pun turut memudar, Kendati demikian, sesekali masih saja terasa keangkerannya, semisal yang dialami oleh seorang tukang sate, Malam itu ia sedang melintas di depan gedung Pelni dan seorang lelaki tua dari balik pagar memanggilnya dan minta dibuatkan dua puluh tusuk sate. Sambil menyerahkan pesanan, si tukang sate menerima uang dari lelaki tua itu. Tapi apa yang terjadi, uang yang masih berada digenggaman tangannya itupun tak lama kemudian berubah menjadi dedaunan kering. Sementara lelaki tua yang dimaksud telah raib entah kemana. Padahal antara pagar dan gedung tersebut berjarak  cukup jauh, jadi sungguh mustahil jika manusia biasa dapat menghilang secepat itu.

Ada lagi cerita tentang Sape’i, calo tiket yang sehari-hari beroperasi di Pelni. Suatu ketika dia sedang mengadakan transaksi bisnis dengan seorang calon penumpang kapal laut. Karena satu dan lain hal maka kemudian mereka berjanji untuk bertemu kembali didepan gerbang Pelni jam tujuh malam. Setelah ngaret selama hampir tiga jam, orang yang ditunggu akhirnya datang juga. Untuk memperoleh uang tunai, maka Sape’ipun mengantar calon penumpang tersebut pada ATM yang berada di teras gedung, sementara Syafe’i menungguinya dari luar. Disinilah kisah menyeramkan itu terjadi. Percaya atau tidak, calon penumpang yang masuk kedalam box ATM itu ternyata tidak pernah keluar lagi. Yang jelas sejak saat itu Syafe’i yang semula merupakan seorang pemuda supel berubah menjadi seorang pelamun yang senantiasa menyendiri.

Awal Agustus 2010 gedung pelni terbakar yang dilansir menelan sedikitnya dua orang meninggal dunia. Lantas orang-orangpun lantas menghubung-hubungkan kembali dengan sebuah mitos yang selama ini terlupakan, yakni Sang Bahurekso ternyata masih ada. Hal yang demikian diperkuat dengan keterangan karyawan yang menyaksikan penampakan sosok berwajah buruk. Salah satunya adalah Novi Arisma, pegawai PT Asuransi Purna Atrha Graha. Sejak beberapa hari sebelum kebakaran, saya bersama dua teman saya lihat hantu di lantai 5. Kita menyebutnya “setan muka jelek”, tukas wanita yang akrab dipanggil Bule ini. Kejadian mistis lainnya dialami oleh Ayu, pedagang nasi yang telah berjualan selama 15 tahun di kantin di Gedung Pelni, Ia bahkan menyatakan sering kepergok dengan Sang Bahurekso tersebut. Semisal ketika mengantar pesanan makanan untuk karyawan di Lantai 7, ia melihat sesosok pria bertubuh tinggi besar muncul di depan lift barang atau tempat yang diduga menjadi sumber kebakaran Gedung Pelni, Jl Angkasa No 18, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Heri Abdullah 
 Kebakaran Gedung Pelni, Jum'at 6 Agustus 2011 Pukul 11 WIB