Selasa, 15 Januari 2013

84 Tahun Tintin: Selamatkan eks Tower ATC Kemayoran



Tanpa terasa, Tintin telah berusia 84 tahun. Walau demikian, ia selalu tampak muda. Tentu saja, karena Tintin adalah tokoh fiksi yang selalu digambarkan sebagai seorang reporter muda yang senang bertualang dalam cerita bergambar (komik) "Petualangan Tintin" (The Adventures of Tintin).

Tak heran, walau telah berusia 84 tahun sejak pertama kali terbit sebagai komik bersambung dalam suplemen halaman anak-anak sebuah surat kabar di Belgia 10 Januari 1929, tokoh Tintin memang tak pernah berubah wajahnya, selalu muda.

Komik Tintin dianggap sebagai salah satu komik terpopuler dan telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa di dunia. Termasuk ke dalam Bahasa Indonesia. Pertama kali diterbitkan oleh PT Indira pada tahun 1970-an, sekarang hak penerbitannya dipegang oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Karya komikus asal Belgia, Georges Remi yang kemudian membalik singkatan namanya menjadi RG serta dituliskan “Herge”, pada gilirannya menjadi populer pula di Indonesia.

Bagi pembaca di Indonesia, kepopuleran komik Tintin bertambah karena ada salah satu seri komik itu yang menceritakan Indonesia. Herge menceritakan Indonesia lewat “Petualangan Tintin” seri "Penerbangan 714" (Flight 714). Di situ diceritakan, Tintin dan kawan-kawan mendarat di Bandara Kemayoran dalam perjalanan menuju Sydney, Australia.

Mereka lalu berpindah ikut dalam pesawat milik seorang miliarder yang juga rencananya akan ke Sydney, namun kemudian dibajak dan dipaksa mendarat di Pulau-pulau Bompa. Itu adalah nama pulau fiktif, tetapi Herge menggambarkan kondisi pulau tropis dan lengkap dengan binatang-binatang khas Indonesia, seperti monyet bekantan dan komodo!

Begitulah, para penggemar komik Tintin di Indonesia yang sejak 2003 bergabung dalam Komunitas Tintin Indonesia (KTI) atau sering juga disebut tintinid, pada Sabtu, 12 Januari 2013, menyelenggarakan perayaan 84 tahun Tintin di Comic Café, Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan. Selain pertemuan, juga digelar pameran beberapa benda koleksi memorabilia Tintin. Lalu diadakan juga bursa penjualan pernak-pernik Tintin dan dilengkapi pula dengan lelang memorabilia Tintin karya seorang pematung muda berbakat asal Bogor, Meigie.

Saat acara berlangsung, hadir pula beberapa anggota KTI yang berkostum a la tokoh-tokoh dalam komik tersebut. Jadi ada Tintin yang mengenakan kostum seperti di seri “Pulau Hitam’ (Black Island), ada Kapten Haddock, dan ada duo detektif kembar, Thompson dan Thomson. Kedua detektif memang sering ditampilkan Herge menyamar dengan pakaian penduduk lokal di tempat yang mereka kunjungi. Maka kali ini, Thompson dan Thomson pun mengenakan batik!

Tapi bukan itu saja. Dalam acara itu kembali digalang upaya untuk menyelamatkan bekas menara atau ex-tower ATC (Air Traffic Control) Bandara Kemayoran. Gambar menara pengendali lalu-lintas udara itu juga tampak dalam kisah "Penerbangan 714". Para anggota KTI pun telah menyadari bahwa bekas menara itu telah masuk dalam daftar Benda Cagar Budaya yang dilindungi berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta tahun 1993. Sayangnya, belakangan terkesan agak terabaikan.

Karena itu, sejak tahun lalu, para anggota KTI sudah berusaha membersihkan bekas menara itu. Upaya berikutnya adalah mengusahakan agar bekas menara itu dapat diselamatkan, direnovasi, dan dirawat. Bahkan karena Bandara Kemayoran juga tercatat dalam sejarah sebagai bandara pertama dan bandara internasional pertama di Indonesia, bila memungkinkan bekas menara itu dan daerah di sekitarnya dapat dijadikan bagian dari Museum Penerbangan Indonesia.

www.wikimu.com