Rumah Dinas (Rudin) dibangun agar Pamong selalu ada di dekat warganya, agar setiap saat bisa langsung mendengar dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakannya sesuai dengan keinginan rakyat.
Demi mewujudkan rencana mulia tersebut, kocek Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pun dikeruk dengan sangat dalam, sayang setelah keinginan tersebut terwujud pamong, dengan berbagai alasan, justru menjauhi rudin.
Karena pamong yang enggan menempati rudin jumlahnya sangat banyak, tak pelak di beberapa pelosok Ibukota dengan mudah bisa kita temui rudin yang tidak terurus, yang wujudnya lebih layak disebut sebagai rumah hantu.
Di Jalan Taruna VIII, Serdang, Kemayoran saja terdapat dua rudin yang dibiarkan kosong melompong, tak terurus tak pelak saat malam tiba, rumah tersebut kondisinya mirip rumah hantu.
Warga yang tinggal di kawasan tersebut jadi sebel melihatnya sebab saat mereka tinggal berdesak-desakan, dengan beberapa kepala keluarga di rumah yang sangat sempit rudin justru dibiarkan kosong tak terurus.
"Yang sangat menyakitkan, bila wabah DBD menyerang, rumah tersebut tidak bisa dibersihkan. Jadi akan sia-sia saja hasil kerja warga melakukan pengasapan di seluruh pelosok kampungnya," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya.
sumber : cakranews.com
.jpg)
