Puluhan orang tua murid SDN 13, Jalan Serdang Baru XIII, Kemayoran, melakukan aksi unjuk rasa menuntut Kepala Sekolah diganti karena dianggap tidak mampu memimpin dan kerap mengeluarkan kebijakan kontroversial yang merugikan orang tua murid.
"Kami minta Kepsek SDN 13 diganti, karena sangat arogan dan kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak layak serta merugikan kami", tukas Ellen, salah satu orang tua murid, SDN 13, Senin (12/3).
"Kami minta Kepsek SDN 13 diganti, karena sangat arogan dan kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak layak serta merugikan kami", tukas Ellen, salah satu orang tua murid, SDN 13, Senin (12/3).
Menurutnya, selama tujuh bulan Siti Nazifah menjabat sebagai Kepsek, dalam kurun waktu dua bulan terakhir sudah ada dua guru yang keluar dan satu guru nyaris mengalami hal yang sama karena tidak betah dengan suasana kerja. Tidak hanya itu, orangtua dan para guru yang mengajar di sekolah itu mengindikasikan adanya penyelewengan dana bantuan operasional sekolah yang dilakukan oleh sang Kepsek, tambah Ellen.
Di tempat terpisah, Kasudin Pendidikan Dasar Jakarta Pusat, Zaenal Soleman menyatakan, belum menerima laporan atas adanya aksi demo itu. Namun, katanya, tugas dan kewenangan untuk mengatasi hal tersebut ada di tingkat kecamatan, dalam hal ini adalah Kasie Pendidikan Kecamatan dan BKSD. Walau begitu, jika permasalahan yang terjadi cukup besar dan urgent, pihaknya siap turun untuk menangani masalah tersebut, ujarnya.
Kendati demikian Zaenal menyayangkan tentang adanya dua guru yang keluar dari sekolah itu. Dikatakan bahwa jika guru yang keluar berstatus pegawai negeri sipil (PNS), maka yang bersangkutan tidak bisa keluar begitu saja dan harus ada dasar serta aturan yang ditaati. "Tapi kalau guru yang keluar itu adalah honorer, ya itu terserah kebijakan dari kepala sekolah yang bersangkutan", ujarnya.
Akibat demonstrasi ini, kegiatan belajar-mengajar di SDN 13 Serdang terhenti. Sementara itu, Kepala sekolah yang bersangkutan, Siti Nazifah, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Ruangannya pun tertutup rapat saat aksi unjuk tengah berlangsung. Dalam aksinya, para orangtua murid membawa poster yang berisi berbagai tuntutan. Aksi ini sendiri berjalan cukup tertib dan mayoritas dilakukan oleh kaum ibu-ibu.
sumber : beritajakarta.com