Razia terhadap pelacur di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, dilakukan unsur Muspika dan petugas Satpol PP. Hasilnya, enam wanita penjajah cinta yang tengah mangkal pun terjaring.
Aulia, 19, membantah dirinya sebagai wanita malam dan tengah menunggu lelaki hidung belang. “Saya ini bukan jablay Pak, jangan karena lagi duduk malam-malam sendirian terus dikira wanita nggak benar,” protesnya.
Meski begitu, petugas tidak langsung mempercayai dan tetap membawanya untuk dimintai keterangan lebih di kantor kecamatan.
Kemudian, petugas pun kembali melanjutkan penyisiran di beberapa lokasi tempat para pekerja seks komersial lainnya mangkal di kawasan Kemayoran.
Razia dengan mengerahkan sebanyak 60 personel gabungan dipimpin langsung Camat Herry Purnama bersama Kasatgas Pol PP, J Sihole. Agar sasaran di dapat, beberapa petugas pun ada sengaja mengenakan seragam preman dan menyamar sebagai lelaki hidung belang.
“Cara dengan berpura-pura atau melakukan penyamaran seperti itu agar dengan mudah kita melakukan penangkapan para wanita-wanita pekerja seks komersial. Dan terbukti hasilnya maksimal, karena tidak dicurigai sebelumnya,” jelas Herry Purnama.
Lebih lanjut dikatakannya, razia penyakit masyarakat tersebut dilakukan atas adanya laporan warga. “Ada kemungkinan para PSK ini pindahan dari Kalijodo, karena sebagian dari mereka muka-mukanya sekilas masih terlihat asing,” ucap mantan Wakil Camat Tanah Abang, tersebut.
sumber : poskotanews.com
.jpg)
