"Di Kemayoran ada lahan 300 hektar yang bisa dijadikan area perumahan rakyat. Saat ini, kami memang sedang mengupayakan agar tanah tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rumah susun (Rusun) bagi masyarakat berpenghasilan rendah", kata Menpera, Djan Faridz.
Dia memperkirakan, hunian vertikal tersebut dapat menampung sekitar 500 ribu lebih masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni. Selain itu, Kemenpera juga tengah mengupayakan penataan kawasan kumuh di sepanjang Kali Ciliwung agar mereka juga bisa dipindahkan ke Rusun yang akan dibangun tidak jauh dari Stasiun Manggarai.
"Mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia agar lebih suka tinggal di Rusun ketimbang rumah tapak memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, budayanya memang berbeda dengan negara asing lainnya. Tapi kami akan terus menggandeng masyarakat dan pemda untuk mendorong pembangunan Rusun di daerah", tuturnya.
Mengenai pembangunan kota baru (Kota Maja), politisi PPP ini mengatakan, sudah ada kemajuan. Di mana saat ini Indonesia telah mendapatkan bantuan pinjaman lunak dari Jepang untuk pembuatan desain kota dan infrastruktur di Kota Maja.
"Kebijakan ini harus kita lakukan agar kegiatan perekonomian serta kawasan permukiman tidak hanya terfokus di Ibukota Jakarta. Ibukota Jakarta, Medan, Surabaya dan Bandung sudah terlalu padat untuk perumahan masyarakat", pungkasnya.
sumber : radar-bekasi.com
Dia memperkirakan, hunian vertikal tersebut dapat menampung sekitar 500 ribu lebih masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni. Selain itu, Kemenpera juga tengah mengupayakan penataan kawasan kumuh di sepanjang Kali Ciliwung agar mereka juga bisa dipindahkan ke Rusun yang akan dibangun tidak jauh dari Stasiun Manggarai.
"Mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia agar lebih suka tinggal di Rusun ketimbang rumah tapak memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, budayanya memang berbeda dengan negara asing lainnya. Tapi kami akan terus menggandeng masyarakat dan pemda untuk mendorong pembangunan Rusun di daerah", tuturnya.
Mengenai pembangunan kota baru (Kota Maja), politisi PPP ini mengatakan, sudah ada kemajuan. Di mana saat ini Indonesia telah mendapatkan bantuan pinjaman lunak dari Jepang untuk pembuatan desain kota dan infrastruktur di Kota Maja.
"Kebijakan ini harus kita lakukan agar kegiatan perekonomian serta kawasan permukiman tidak hanya terfokus di Ibukota Jakarta. Ibukota Jakarta, Medan, Surabaya dan Bandung sudah terlalu padat untuk perumahan masyarakat", pungkasnya.
sumber : radar-bekasi.com