Kebakaran terjadi pukul 07.40 WIB, di Jl. Kemayoran Gempol, Gang Siluman RT 05/09, Kebon Kosong (persis di belakang apartemen Grand Palace). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kebakaran cepat membesar lantaran banyak rumah yang terbuat dari bahan semi permanen seperti triplek. Pihak pengelola dan penghuni Apartemen Grand Palace yang lokasinya tak jauh dari pemukiman langsung membantu warga memadamkan kobaran api.
Api Berasal dari Sebuah Rumah Kosong Yang Ditinggal Mudik
"Informasi yang kami peroleh dari Ketua RT setempat, api berasal dari sebuah rumah kosong yang ditinggal mudik, kebanyakan warga pada pulang kampung, kemungkinan besar karena hubungan arus pendek, karena banyak colokan listrik yang tidak dicabut," kata Sugeng, perwira piket Suku Dinas Damkar PB Jakarta Pusat.
Pepen (38), salah seorang saksi mata menuturkan, kobaran api kali pertama muncul dari rumah kontrakan dua lantai milik ibu Romli. "Awalnya api dari kontrakan milik ibu Romli. Dengan cepat api langsung membesar dan merembet membakar bangunan lainnya," ujar Pepen, Kamis (31/7).
Dikatakan Pepen, melihat kobaran api yang membesar, warga pun kemudian bahu membahu mencoba memadamkan kobaran api menggunakan peralatan seadanya. "Rumah kontrakan ibu Romli ini disewa oleh ibu Asih. Nah saat kejadian penghuni rumahnya lagi mudik ke Tegal," kata Pepen.
Kebakaran makin membesar, lantaran banyak rumah yang terbuat dari bahan semi permanen seperti triplek. Beruntung, kata Pepen, pihak pengelola, dan penghuni Apartemen Grand Palace yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman, langsung membantu warga memadamkan kobaran api.
Kepala Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat, Rahmat Kristianto mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut sekitar pukul 07.50. "Kami menerjunkan 19 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran," kata Rahmat.
Akses menuju lokasi yang sempit, sempat menyulitkan petugas saat memadamkan kobaran api. Beruntung dengan kecekatan dan keterampilan petugas, kobaran api akhirnya dapat dipadamkan dalam waktu 30 menit. "Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik. Sedangkan kerugiannya kami taksir sekitar puluhan hingga ratusan juta rupiah," tandasnya.
Pepen (38), salah seorang saksi mata menuturkan, kobaran api kali pertama muncul dari rumah kontrakan dua lantai milik ibu Romli. "Awalnya api dari kontrakan milik ibu Romli. Dengan cepat api langsung membesar dan merembet membakar bangunan lainnya," ujar Pepen, Kamis (31/7).
Dikatakan Pepen, melihat kobaran api yang membesar, warga pun kemudian bahu membahu mencoba memadamkan kobaran api menggunakan peralatan seadanya. "Rumah kontrakan ibu Romli ini disewa oleh ibu Asih. Nah saat kejadian penghuni rumahnya lagi mudik ke Tegal," kata Pepen.
Kebakaran makin membesar, lantaran banyak rumah yang terbuat dari bahan semi permanen seperti triplek. Beruntung, kata Pepen, pihak pengelola, dan penghuni Apartemen Grand Palace yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman, langsung membantu warga memadamkan kobaran api.
Kepala Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat, Rahmat Kristianto mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut sekitar pukul 07.50. "Kami menerjunkan 19 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran," kata Rahmat.
Akses menuju lokasi yang sempit, sempat menyulitkan petugas saat memadamkan kobaran api. Beruntung dengan kecekatan dan keterampilan petugas, kobaran api akhirnya dapat dipadamkan dalam waktu 30 menit. "Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik. Sedangkan kerugiannya kami taksir sekitar puluhan hingga ratusan juta rupiah," tandasnya.
beritajakarta.com, nefosnews.com, satuharapan.com